New York, (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari dua dolar AS pada Senin waktu setempat, di tengah berkembanganya indikasi bahwa OPEC akan mengumumkan pengurangan produksinya pada pertemuan pekan ini, sebagai upaya menahan penurunan harga di tengah krisis finansial global. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, meningkat 2,40 dolar AS menjadi ditutup pada 74,25 dolar AS per barel. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember naik 2,43 dolar AS menjadi mantap pada 72,03 dolar AS per barel. "Para pelaku pasar mengkhawatirkan bahwa genderang pengurangan produksi akan meningkat, dan mereka mengira baik," kata Mike Fitzpatrick, seorang analis di MF Global. "Tentu sebagian besar pelanggan OPEC, negara-negara industri, setiap penurunan produksi sulit diterima. Penurunan harga minyak telah menjadi sorotan mereka akhir-akhir ini, di tengah kebingungan ekonomi yang mengerikan." Harga minyak mentah yang telah berada pada separuhnya dari rekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada Juli, telah mendorong para anggota utama OPEC menyerukan pengurangan target produksi dalam pertemuan Jumat di Wina. Harga minyak merosot di bawah 70 dolar AS pada Kamis, untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, tertekan prospek penurunan permintaan di tengah pelambatan ekonomi global yang dipicu oleh krisis finansial dunia. "OPEC akan menyepakti penurunan produksi ketika mereka bertemu, alasannya itu diperlukan untuk mencegah penurunan harga minyak lebih lanjut," kata konsultan energi CGES, Senin, dalam laporan bulanan terakhirnya. Duta besar Iran untuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Senin, melempar gagasan bahwa kartel kemungkinan menyetujui pengurangan produksi pada pertemuan tersebut, kantor berita resmi IRNA melaporkan. "Perbedaannya, ukuran dari pengurangan tersebut yang akan dibicarakan di antara para anggota OPEC," kata Mohammad Ali Khatibi seperti dikutip IRNA dan menambahkan pengurangan tersebut berkisar antara satu hingga tiga juta barrel per hari. "Jika penurunannya tiga juta barel per hari, pasar akan pulih kembali, di sana ada kemungkinan penurunan ini dalam beberapa tahap, dan tampaknya OPEC siap mengurangi saru juta barel per hari untuk tahap pertama," kata dia. Anggota OPEC Libya mengatakan Minggu, pihaknya mendukung pengurangan produksi lebih dari satu juta barel per hari. "Pengurangan produksi satu juta barel per hari tak cukup untuk menstabilkan kembali equilibrium di pasar," kata Menteri Perminyakan Libya Shukri Ghanem kepada AFP. "Satu juta (barel per hari) itu kecil. Melebihi tawaran permintaan, lebih dari satu juta barel per hari," kata Ghanem, seraya menambahkan ia menentang pengurangan produksi bertahap.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008