Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih mulai mengikuti program induksi atau pengenalan struktur di KPK sebelum dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
"Ini secara umum ya sesuai kesepakatan dengan pimpinan KPK bahwa kami berlima pimpinan KPK periode 2019-2023 lebih ingin dekat dengan KPK sehingga program induksinya dilaksanakan lebih awal dalam rangka menggali dan berbagi dari KPK dengan calon pimpinan yang baru," ucap Ketua KPK terpilih Firli Bahuri di gedung KPK, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Firli: Gaji pegawai KPK tidak akan turun
Baca juga: Polri pastikan Komjen Firli profesional pimpin KPK
Baca juga: Komisi III pertanyakan posisi Firli di Polri
Ia menjelaskan dalam materi induksi hari ini dijelaskan secara umum soal tugas-tugas pokok di KPK.
"Kita bicara tentang apa itu KPK, bagaimana nanti bekerja dengan siapa saja, programnya apa saja, mulai dari secara umum KPK itu apa tujuannya, tugas pokoknya, organ pelaksana KPK. Itu yang hari ini dijelaskan, belum ada yang lain," ucap Firli.
Menurut dia, program induksi tersebut akan menambah wawasan pimpinan KPK baru sebelum menjabat nantinya.
"Itu sudah pasti kan kita ingin bagaimana melaksanakan tugas-tugas pokok di KPK itu nanti dalam rangka pemberantasan korupsi," ujar dia.
Saat ditanya soal jadwal pelantikan, Firli mengaku akan dilantik bersama empat pimpinan KPK lainnya pada Jumat (20/12).
"Saya belum tahu karena belum ada pemberitahuan tetapi informasi dari protokol KPK pelantikan akan dilaksanakan hari Jumat tetapi hari ini saya belum dapat undangan resminya," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK terpilih Lili Pintauli Siregar mengatakan bahwa materi induksi kali ini dijelaskan soal pencegahan korupsi dan rencana dan strategis (renstra) KPK ke depan.
"Masih organisasi, struktur soal pencegahan, lalu target capaian, lalu apa yang harus dikembangkan ke depan. Terus mungkin ada masukan-masukan untuk renstra, masih itu," ujar Lili.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019