Washington (ANTARA News) - Mantan menteri luar negeri dan pemimpin militer AS Colin Powell akan menjabat sebagai penasihat pemerintahan Barack Obama, demikian calon presiden dari partai Demokrat itu seperti dikutip AFP, Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). "Ia akan memiliki peran sebagai salah satu penasihat saya. Ia telah menduduki jabatan itu, bahkan sebelum ia mendukung saya," kata Obama kepada NBC dalam wawancara yang disiarkan Senin. Obama menolak mengatakan apakah Powell, mantan kepala staf gabungan militer AS dari 1989 hingga 1993, akan mendapat jabatan khusus jika ia mengalahkan saingannya John McCain dalam pemilihan 4 November. "Apakah ia ingin mengambil satu peran resmi, apakah ada sesuatu yang sangat cocok baginya, saya kira itu sesuatu yang ia dan saya akan bicarakan," papar Obama. Calon kuat Obama mengakui bahwa ia telah meminta Powell mengikuti kampanyenya atas namanya, tetapi Powell menolak. "Anda tahu, saya tidak berbohong pada anda. Saya akan senang mendapatinya pada setiap pemberhentian ia ingin berpartisipasi," kata Obama. Bagaimana pun, kata Obama, Powell bersikeras ia bukan seorang politikus. Pada Minggu, Powell mendukung upaya Obama untuk menjadi presiden Afrika-Amerika pertama, dengan mengatakan senator itu seorang pemimpin "transformasional". Berbicara dalam "Meet the Press" di NBC, Powell, seorang Republiken dalam waktu lama dan orang Afrika-Amerika pertama yang menjadi kepala staf gabungan, mengatakan Obama telah "memenuhi standar" untuk memimpin "karena kemampuanya untuk mengilhami, sifat kampanyenya yang inklusif, dan kemampuannya menjangkau semua kalangan di Amerika". "Saya pikir ia akan menjadi presiden transformasional. Untuk alasan itu saya memilih Senator Barack Obama," katanya. Jika Obama yang memiliki ras campuran itu menang pada 4 November, semua orang Amerika akan bangga, tidak hanya orang Afrika-Amerika, tambah Powell. "Itu tidak hanya akan menggemparkan negara kita, tapi juga akan menggemparkan dunia." (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008