Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berencana untuk berangkat ke Kairo, Mesir pada akhir Desember 2019 untuk melobi tambahan kuota pelajar asal provinsi itu untuk bisa masuk kuliah di Universitas Al-Azhar.
"Di sana nanti bertemu dengan Grand Syaik Al-Azhar untuk meningkatkan jumlah siswa dari Sumbar masuk ke Al-Azhar," katanya di Padang, Selasa.
Menurutnya hal itu sangat positif dan akan membantu pelajar asal Sumbar untuk bisa menimba ilmu di Al-Azhar. Kalau tidak jadi pergi, mungkin tidak terealisasi.
Baca juga: Gubernur Sumbar tanggapi positif interpelasi perjalanan luar negeri
Rencana kepergian gubernur ke Mesir itu di tengah "badai" wacana interpelasi terhadap perjalalanan luar negerinya yang dinilai terlalu sering.
Irwan mengatakan akan terus memanfaatkan semua peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk dengan "menjemput bola" ke luar negeri.
Ia menilai untuk Sumbar yang memiliki APBD hanya Rp7,2 triliun dan hampir seluruhnya telah memiliki pos anggaran, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat selain mencari alternatif lain.
Baca juga: Fraksi Gerindra kritik gubernur Sumatera Barat sering ke luar negeri
Alternatif itu berupa kerjasama dan investasi pihak luar. Uangnya nanti akan berputar di Sumbar sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta memacu pembangunan daerah.
Namun pandangan tersebut tidak diamini oleh semua pihak, salah satunya Partai Gerindra yang menginisiasi penggunaan hak interpelasi, meminta penjelasan pada gubernur.
Wacana itu tengah bergulir dan bila mendapatkan dukungan dari partai lain sesuai aturan akan segera digelar di DPRD Sumbar.
Baca juga: Gubernur keluar negeri, penandatanganan NPHD Bawaslu Sumbar tertunda
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019