Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika berharap operator seluler secara perlahan mengalihkan jaringan 2G dan 3G ke 4G untuk daerah terluar, terdepan dan tertinggal atau 3T.
"Tentu bukan hal yang mudah, tapi, kita harus menata pilihan teknologi yang tepat," kata Menkominfo Johnny saat ditemui di acara penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama Fresh Graduate Academy dan Vocational School Graduate Academy, Digital Talent Scholarship Tahun 2020 di Jakarta, Selasa.
Migrasi ke jaringan 4G juga bertujuan untuk bersiap ke peralihan jaringan 5G di masa mendatang.
Johnny melihat perpindahan ke jaringan 4G sebagai usaha untuk mendorong kecepatan data transmisi di daerah terpencil.
Migrasi ke jaringan 4G salah satunya didukung dengan pembangunan infrastruktur, salah satunya infrastruktur tulang punggung Palapa Ring yang seluruhnya sudah selesai tahun ini.
Indonesia juga sedang mengupayakan pemerataan internet, terutama untuk wilayah yang tidak terjangkau kabel serat optik, melalui satelit Satria yang diharapkan selesai pada 2022.
Jika infrastruktur telekomunikasi tersebut terpenuhi, Johnny mengharapkan daerah 3T akan mendapatkan jaringan internet sebesar 10MB per detik.
Menkominfo Johnny G Plate pada Oktober lalu menyatakan sebelum beralih ke 5G, Indonesia perlu menyelesaikan wilayah-wilayah yang baru terjangkau jaringan 2G dan 4G.
Indonesia saat ini masih berada di tahap mempersiapkan ekosistem untuk 5G, salah satunya perlu mempersiapkan spektrum frekuensi yang akan digunakan jaringan 5G dan menyiapkan aplikasi yang dapat berjalan dengan jaringan tersebut.
Jaringan inti yang digunakan oleh 4G akan dimanfaatkan untuk kebutuhan 5G di masa mendatang.
Baca juga: 5G di Indonesia, untuk "WiFi" atau "mobile"?
Baca juga: Jaringan 4G masih jadi prioritas di Asia Pasifik pada 2020
Baca juga: Kominfo harap ekosistem siap sebelum 5G datang
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019