Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda Swaray Goeltom mengatakan, pihaknya bersama dewan perwakilan rakyat (DPR) mencari alternatif penyelamatan Bank Indover.
"Kita sedang melihat kemungkinannya, kemungkinan lain tapi belum ada keputusan dari DPR jadi saya belum bisa menjawab," katanya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, pihaknya bersama DPR masih terus mengkaji jalan tengah terbaik. Ia menambahkan beberapa bank yang memiliki dana di Indover telah melaporkan ke BI.
Seperti diberitakan, operasional Bank Indover dibekukan pada 7 Oktober 2008, setelah mengalami kesulitan likuiditas akibat penurunan secara drastis money market line sebagai dampak dari gejolak pasar keuangan global yang terjadi saat ini.
Sebelumnya, Miranda menyatakan kesulitan likuiditas yang dialami Bank Indover diperkirakan tidak akan dapat diselesaikan dalam jangka pendek mengingat ketidakpastian yang tinggi atas berlangsungnya keketatan likuiditas di pasar uang global sehingga meningkatkan risiko di pasar uang antar bank secara global.
Ia juga menyatakan, BI sebagai pemilik 100 persen saham Indover tidak dapat melakukan tambahan dana kepada bank tersebut terganjal oleh pasal 77 Undang-undang No. 23 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia yang menyatakan, BI harus melakukan divestasi terhadap anak perusahaan, termasuk Indover Bank.
Sementara itu, dana pihak ketiga Indover yang tercatat sebesar 11 juta euro dinilai terlalu minim, sehingga perlu ada skema jaminan deposit jika bank itu tidak kembali beroperasi dengan baik. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008