Saat membuka rakortas, Mahfud mengatakan, rapat koordinasi tersebut tertutup sehingga meminta agar awak media meninggalkan ruang rapat.
Baca juga: DPR minta pemerintah bebaskan nelayan yang disandera Abu Sayyaf
Baca juga: Cegah penyanderaan berulang Polri dorong kesepakatan dengan Filipina
Baca juga: Nelayan disandera Abu Sayyaf, Menlu minta Filipina intensif membantu
"Hari ini dalam rapat koordinasi kita akan bicarakan kasus-kasus dan tindak lanjutnya, terutama yang berkaitan dengan keamanan dalam negeri dan politik luar negeri," ujar Mahfud.
Sebelum menggelar rakortas yang berlangsung tertutup itu, Mahfud sempat mengatakan pemerintah sedang membahas soal isu langkah strategis pembebasan tiga nelayan yang disandera kelompok bersenjata Filipina Abu Sayyaf.
Mahfud mengatakan, pemerintah Republik Indonesia sudah punya solusi langkah-langkah dengan berbagai tahapan untuk menyelamatkan warga negaranya karena negara harus bertanggung jawab atas keselamatan mereka.
"Apa langkah itu? Tentu ini rahasia karena kalau dibuka itu bukan sebuah tindakan untuk pembebasan. Itu saja ya," ujar Mahfud.
Rakortas terbatas itu dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono serta Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Terdapat pula nama Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan dalam daftar hadir pejabat. Ada juga nama Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal TNI Joni Supriyanto, perwakilan dari Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Kementerian Luar Negeri, dan Polri.
Baca juga: Seorang sandera WNI meninggal dunia dalam pembebasan di Filipina
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019