Cirebon (ANTARA News) - Kritik Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati terhadap Pemerintahan SBY-JK pada kampanye pasangan Dedi Supardi-Ason Sukasa (Desa) di Lapangan Ranggajati Sumber, Senin, membuat tersinggung pengurus Partai Demokrat setempat.
Pengurus Partai Demokrat Kota Cirebon, Agus Prayoga SH, yang hadir dalam kampanye itu menyatakan, sangat tidak etis jika Megawati Soekarnoputri berkampanye untuk dirinya sendiri sebagai calon Presiden, apalagi isi kampanyenya mengkritik pemerintahan sekarang.
"Mengapa ia justru mengkampanyekan dirinya sendiri sebagai calon presiden, padahal kampanye hari ini adalah pasangan yang diusung partai lain seperti Golkar, Demokrat dan PAN," kata Agus di Cirebon, Senin.
Agus justru memuji sikap Ketua DPR Agung Laksono yang hadir sebagai jurkam dan mampu menempatkan diri sebagai jurkam pasangan Desa tanpa berusaha berkampanye untuk partainya.
"Yang dipromosikan itu pasangan Desa sehingga sewajarnya kampanye itu berisi ajakan untuk saling kompak antar sesama partai pendukung supaya pasangan itu bisa menang," katanya.
Agus mengimbau agar dalam kampanye di daerah lainnya tidak perlu menghadirkan tokoh sentral seperti Megawati Soekarnoputri.
"Itu untuk menghindari terjadinya tumpang tindih kepentingan seperti yang terjadi hari ini," katanya.
Sejumlah kader Golkar juga kecewa karena segera setelah selesai Megawati semua simpatisan PDIP meninggalkan lapangan dan hanya menyisakan sebagian besar pendukung Golkar, Demokrat dan PAN.
Pilkada di Kabupaten Cirebon diikuti 3 tiga asang calon yaitu pasangan Sunjaya Purwadi-Abdul Hayyi (Sah) yang berasal dari garis independen.
Kemudian, pasangan Dedi Supardi-Ason Sukasa (Desa) yang diusung koalisi PDIP, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PBB dan koalisi partai kecil lainnya.
Terakhir, pasangan Djakaria Machmud-PRA Arief Natadiningrat (Damar) yang didukung koalisi PKB, PKS dan PPP.
Dalam orasi politiknya itu, Megawati mengkritik situasi ekonomi yang diciptakan pemerintahan sekarang yang merupakan koalisi Demokrat dan Golkar.
Selain meminta masyarakat memilih pasangan Desa, Megawati meminta dukungan rakyat agar memilihnya sebagai presiden.
"Apakah yang disini mendukung saya untuk menjadi presiden lagi?" katanya yang dijawab serempak "ya", padahal di tengah ribuan peserta kampanye banyak juga dari Golkar, PAN, PBB dan Demokrat. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008