Medan (ANTARA) - Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhilah mengatakan ziarah ke taman makam pahlawan tidak hanya untuk memperingati Hari Juang TNI AD Tahun 2019, tetapi juga sebagai sarana bagi seluruh prajurit untuk mengingat kembali sejarah perjuangan.

"Bagi prajurit, sejarah adalah kehidupan, karena sebagai prajurit selalu menjalankan tugas yang tidak mudah, bahkan mengancam jiwa, mengorbankan nyawa, dan meninggalkan keluarga," kata Fadhilah saat melaksanakan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Bukit Barisan di Medan, Senin.

Baca juga: TNI bersih-bersih rumah Brigjen Slamet Riyadi di Hari Juang AD

Menurut dia, agar prajurit memiliki semangat dalam menghadapi tugas-tugas yang tidak ringan itu, perlu pemahaman tentang sejarah yang salah satunya melalui pelaksanaan ziarah ke makam para pahlawan bangsa.

Selain prajurit, kata dia, seluruh komponen bangsa juga perlu untuk memahami dan mempelajari sejarah bangsanya.

Baca juga: Kodim 1314/GU gelar baksos peringati Hari Juang TNI-AD

Dikaitkan dengan peringatan Hari Juang TNI AD Tahun 2019 ini, Fadhilah mengajak seluruh komponen bangsa untuk memberikan pemahaman dan pembelajaran tentang sejarah bangsa kepada generasi berikutnya.

"Kita harus menyadari bahwa sesuatu yang 100 persen ditransfer kepada orang lain, pasti tidak 100 persen terserap. Apalagi kita sebagai generasi sekarang tidak menstransfer sejarah bangsa kepada generasi berikutnya, maka nilai sejarah yang berkurang dari 100 persen itu pasti akan hilang," ujar jenderal bintang dua itu.

Baca juga: "Humanity Food Truck" dihadirkan ACT DIY pada Hari Juang TNI-AD

Fadhilah menyebutkan, melalui momentum peringatan Hari Juang TNI AD ini semua yang ada saat ini bertanggung jawab untuk menggali nilai-nilai sejarah lebih dalam, dan kemudian mentransformasikannya kepada generasi muda, sehingga sejarah tidak hilang dikikis zaman.

Acara ziarah ke TMP Bukit Barisan diawali dengan penghormatan arwah, mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga oleh Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah, dan ditutup dengan penghormatan kembali kepada arwah pahlawan.

Kemudian, Pangdam I/BB memimpin rombongan melakukan tabur bunga ke empat pusara pahlawan tak dikenal yang gugur pada tanggal 20 Desember 1946, saat pertempuran melawan tentara Belanda di Padang Tarap sekitar Jembatan Sei Ular Perbauangan, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.

Turut hadir pada acara tersebut Kasdam I/BB Brigjen TNI Untung Budiharto, Irdam, Asrendam, Kapok Sahli Pangdam, para Asisten Kasdam, para Kabalak, Dandim 0201/BS, dan Ketua Persit KCK PD I/BB.

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019