Jakarta (ANTARA News) - Pada hari ketiga Rapimnas ke-4 Partai Golkar, Minggu malam, nama Sri Sultan Hamengku Buwono X makin populer disebut-sebut sebagai calon presiden dari partai berlambang pohon beringin itu, selain 9 calon lainnya.
Selain Sri Sultan, 9 nama lain yang mencuat sejak hari pertama (Jumat kemarin) yakni Jusuf Kalla (Ketua Umum DPP PG), Surya Paloh (Ketua Dewan Penasihat DPP PG), Akbar Tanjung (mantan Ketua Umum DPP PG), dan Agung Laksono (Wakil Ketua Umum DPP PG).
Kemudian Fadel Muhammad (Ketua DPD PG Gorontalo), Muladi (salah satu Ketua DPP PG), Fahmi Idris (salah satu anggota Dewan Penasihat), Aburizal Bakrie (anggota Dewan Penasihat), dan tokoh muda Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi.
Sementara itu, acara penutupan Rapimnas yang dijadwalkan berlangsung jam 19.00 WIB, terpaksa ditunda hingga sesudah pukul 21.00 WIB karena Ketua Umum DPP Golkar, Jusuf Kalla, masih menghadiri acara HUT Partai Demokrat.
Sebelum acara penutupan, sore hingga malam ini berlangsung sidang-sidang komisi yang dilakukan tertutup bagi pers. Semua peserta Rapimnas dibagi dalam tiga komisi, yakni Komisi Organisasi, Komisi Pemenangan Pemilu dan Komisi Pernyataan Politik.
Penutupan Rapimnas, seperti biasanya akan diisi dengan pembacaan Pernyataan Politik Partai Golkar.
Kehilangan Waktu
Sementara itu, kepada pers di sela-sela acara Rapimnas itu, Fadel Muhammad kembali mengingatkan, partainya bisa kehilangan waktu untuk memperkenalkan calon presiden (capres)-nya, jika pengumuman nama calon itu nanti dilakukan setelah Pemilu Legislatif (Pileg) April 2009.
Ia mengatakan, semua pengurus daerah memahami, mengapa keputusan tentang nama Capres itu nanti dilakukan kemudian, yakni melalui Rapat Pimpinan Khusus (Rapimsus).
"Rapimsus itu direncanakan akhir tahun ini atau awal tahun depan, tapi yang dikhawatirkan oleh teman-teman daerah jangan sampai kita hilang waktu, karena waktu yang ada, hanya ada dua setengah bulan. Pemilu Presiden (Pilpres) itu `kan bulan Juli," katanya.
Bagi Fadel Muhammad dkk dari sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PG, dengan waktu yang sesingkat itu, tidaklah cukup bagi para pemilih untuk mengenal calonnya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008