Kami perlu sampaikan isi dari video itu tidak benar atau hoaksJakarta (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) membantah informasi via video yang menggambarkan produk sari kelapa nata de coco mengandung plastik.
"Kami perlu sampaikan isi dari video itu tidak benar atau hoaks serta mengandung informasi yang salah," kata Ketua Regulasi dan Teknis Pangan GAPMMI, Susana di Jakarta, Senin.
Susana mengatakan pihaknya sangat menyayangkan bahwa video ini dibuat maupun diunggah oleh berbagai kalangan masyarakat, baik dari kalangan bawah hingga atas, baik laki-laki maupun perempuan dari berbagai macam latar belakang profesi.
"Dan juga disebarluaskan oleh berbagai kalangan. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukannya edukasi yang baik bagi masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Gapmmi khawatir pelarangan minyak goreng curah sulitkan pedagang
Susana mengatakan sesuai visi pihaknya memperjuangkan terciptanya iklim usaha kondusif bagi industri makanan dan minuman melalui pengadaan produk pangan aman bagi masyarakat.
GAPMMI menyelenggarakan diskusi media untuk mengklarifikasi video hoaks yang tersebar sekaligus memberikan edukasi tentang produk sari kelapa.
Dalam penjelasannya Susana mengatakan pihaknya mengapresiasi BPOM RI dan Kemenkominfo RI karena cepat tanggap dalam mengklarifikasi terkait video hoaks kepada masyarakat bahwa informasi yang beredar itu tidak benar.
BPOM RI sebelumnya telah melakukan klarifikasi video nata de coco mengandung plastik melalui siaran pers pada 7 Desember 2019 dan Kementerian Kominfo juga telah menyatakan sebagai disinformasi pada 24 November 20192).
Baca juga: Pepsi hengkang juga disebabkan perubahan konsumsi minuman
Hal ini dapat dilihat dari tautan situs https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/105/PENJELASAN-BADAN-POM-RI--tentang--Isu-Nata-De-Coco.html dan https://www.kominfo.go.id/content/detail/22931/disinformasi-nata-de-coco-berbahayabagi-anak-%20karena-menyerupai-plastik-sehingga-tidak-dapatdicerna/0/laporan_isu_hoaks
Bahan baku industri
GAPMMI merasa perlu memperkuat edukasi ke masyarakat dan mengajak masyarakat Indonesia lebih dewasa serta mengimbau apabila menerima informasi yang meragukan, agar menghubungi pihak berwenang sebelum beropini dan mengunggah ke media sosial.
Oleh karena itu, tegasnya, ia meminta pemerintah perlu lebih tegas menindak bagi pembuat konten dan menyebarkan video hoaks karena telah meresahkan dan mengganggu masyarakat Indonesia.
Baca juga: GAPMMI menilai pentingnya Indonesia miliki cetak biru strategi ekspor
Dikutip dari Lipi.go.id, Puslit Bioteknologi-LIPI turut menjelaskan bahwa nata de coco sebenarnya adalah selulosa murni produk kegiatan mikroba Acetobacter xylinum yang dibuat dari air kelapa dan dikonsumsi sebagai makanan berserat yang menyehatkan. Sehingga bisa menjadi salah satu alternatif pangan sumber serat (dietary fiber). Di samping itu nata de coco dapat pula dipergunakan sebagai bahan baku industri.
"Saya mewakili GAPMMI mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas, tidak mudah terpengaruh isu yang beredar di media sosial," ujar Susana.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019