termasuk pengawasan lainnya perlu lebih digencarkan lagi terkait pengawasan efektif secara khusus di wilayah perbatasan, termasuk Provinsi Riau

Kota Pekanbaru (ANTARA) - Inspektur Utama BPOM RI Elin Herlina mengatakan pemerintah kini menggencarkan pengawasan terhadap maraknya peredaran obat dan makanan secara daring melalui praktik perdagangan nakal yang dampaknya merugikan konsumen karena produk itu tidak aman bagi kesehatan.

"Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) besar dan ke depan BPOM RI harus memiliki jejaring dan kewenangan yang kuat agar bisa mengeksekusi situs-situs dan praktik perdagangan 'online' yang nakal itu," katanya di sela syukuran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru karena meraih Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi Tahun 2019 Pekanbaru, Senin.

Pihaknya sudah bekerja sama dengan Kominfo RI untuk memblokir situs-situs perdagangan daring yang bermasalah itu, namun ternyata ketika ditutup seperti mati satu tumbuh seribu. Belasan ribu situs yang telah ditutup Kominfo, tetapi peredaran daring obat, khususnya yang tidak sesuai aturan masih marak beredar.

Mirisnya, katany, banyak yang menjadi pelanggan melalui pemesanan produk obat dan makanan yang menggunakan jasa elektronik itu.

"Ini PR berat pemerintah, termasuk pengawasan lainnya perlu lebih digencarkan lagi terkait pengawasan efektif secara khusus di wilayah perbatasan, termasuk Provinsi Riau dan membuat kesepakatan atau perjanjian kerja sama antarwilayah antarnegara," katanya.

Baca juga: BPOM: Proses izin edar kini lebih mudah melalui daring

Kesepakatan serupa, katanya, sudah dibuat di Batam, Provinsi Kepri.

"Perjanjian kerja sama antara wilayah antarnegara sedang digiatkan dan tetap diawasi secara ketat," katanya.

Pekerjaan rumah yang berat lainnya dihadapi BPOM RI terkait dengan banyak informasi tidak benar tentang obat dan makanan, terkait maraknya hoaks di medsos.

Tentunya, BPOM juga sudah mempunyai upaya khusus untuk membuat penjelasan terhadap hoaks itu.

"Oleh karena itu, jika bapak ibu di Riau menerima informasi hoaks tentang obat dan makanan silakan ke BPOM Pekanbaru untuk menanyakan keabsahan berita itu. Pelaku penyebaran hoaks itu jelas tidak baik dan membuat masyarakat malah tersesat," katanya.

Ia menambahkan BPOM RI juga bekerja sama dengan Kominfo dalam menangkal hoaks.

Baca juga: Kepala Badan POM RI apresiasi peran perempuan dalam pengawasan obat dan makanan
Baca juga: Kawal inovasi obat dan makanan, BPOM RI-Kemenristekdikti tandatangani MoU

Pewarta: Frislidia
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019