Kementerian Kebudayaan Prancis mengumumkan kematiannya lewat Twitter pada Minggu (15/12).
Aktris kelahiran Denmark itu meninggal pada Sabtu (14/12) akibat sakit kanker yang dideritanya.
"Parasnya adalah wajah dari New Wave. Itu akan bertahan untuk selamanya," kata Menteri Kebudayaan Prancis Franck Riester.
Dia menambahkan bahwa Anna Karina memancarkan sinarnya dan menarik perhatian seluruh dunia. "Sinema Prancis kehilangan salah satu legendanya."
Aktris era 1960-an yang jadi sumber inspirasi sutradara kondang Jean-Luc Godard itu sudah membuat tujuh film bersama Godard.
Filmnya yang terkenal salah satunya adalah "Une Femme Est Une Femme" (1960) di mana dia mendapat gelar aktris terbaik di Berlin Film Festival kala itu.
Film lain adalah "Vivre Sa Vie" (1962) dan "Pierre le Fou" (1965).
Karina menawan hati para penggemarnya dengan dua bola mata biru jernihnya yang belok serta keandalannya dalam akting dan bernyanyi.
Sinema New Wave Prancis muncul menggebrak konvensi film tradisional dengan pendekatan karya-karya segar dalam membuat film.
Karina juga pernah kerja bareng sutradara Jacques Rivette lewat film "La Religieuse" (1966).
Karina lantas mengambil langkah besar dengan bergerak di balik layar dalam film garapannya, "Vivre Ensemble" (1973).
Anna Karina lahir di Denmark dengan nama Karin Blarke, awalya dia model dan bernyanyi kabaret sebelum ke Prancis. Konon dia ditemukan oleh Coco Chanel dan diubah namanya jadi Anna Karina, Page Six.
Baca juga: Film baru Woody Allen bakal tayang di Prancis September mendatang
Baca juga: Prancis sidangkan warga Inggris tersangka pembunuh produser film
Baca juga: Film Prancis "Amanda" sabet Tokyo Grand Prix TIFF 2018
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019