Jakarta, (ANTARA News) - PT Bakrieland Development Tbk meyakini penjualan tahun 2008 tetap sesuai rencana mencapai Rp1,1 triliun meski saat ini pasar saham di dunia mengalami penurunan. "Penjualan Bakrieland yang masih sehat dan telah diperolehnya penjualan `back log` (per 30 Juni 2008) sekitar Rp650 miliar," kata Presiden Direktur Bakrieland Develeopment, Hiramsyah S. Thaib di Jakarta, akhir pekan ini. Menurut dia, kemampuan perusahaan memenuhi target penjualan didukung besarnya permintaan atas produk-produk perseroan yang didukung lokasi strategis serta segmentasi produk yang tepat. Besarnya lahan tanah yang dimiliki perseroan (sekitar 17 ha di CBD utama Jakarta, lebih dari 700 ha di Bogor dan beberapa lokasi lainnya di tanah air), setidaknya dapat mendukung usaha Perseroan lebih dari 10 tahun tanpa perlu akuisisi tanah tambahan. Sementara dukungan Pemegang saham (Bakrie grup & Avenue Grup) merupakan mitra yang kuat melalui Limitless (anak perusahaan Dubai World) sehingga kinerja tidak berubah sekalipun terjadi aksi korporasi yang dilakukan pemegang saham. Menurut dia, penurunan harga saham Bakrieland disamping karena isu-isu global juga diperburuk karena adanya "forced sell" atas investor-investor yang melakukan margin trading. Harga saham Bakrieland akhir-akhir sangat tidak mencerminkan fundamental Perseroan yang sehat dan prospektif. Perusahaan investasi Global dengan dana kelolaan lebih dari 20 miliar dolar AS. Avenue sebagai pemegang saham Bakrie saat ini merupakan perusahaan besar berkantor pusat di New York dan memiliki kantor perwakilan di London, Luxembourg, Munich dan 9 negara Asia. Avenue memiliki strategi investasi yang tepat yang tercermin dari di saat perusahaan-perusahaan besar di Amerika kesulitan likuiditas atau bahkan bangkrut seperti Lehman Brothers, Avenue malah meningkatkan porsi kepemilikan di Bakrieland dan telah menyiapkan dana Rp1 triliun bagi Bakrieland. Tidak seperti beberapa perusahaan lainnya yang saat ini terpaksa harus membayar mahal atas bunga pinjamannya yang dapat mencapai sekitar 17 persen, Bakrieland memiliki obligasi dengan tenor hingga 5 tahun dengan suku bunga tetap dalam 5 tahun yaitu sekitar 12 persen. Di luar dana kas internal sekitar Rp800 miliar (per 30 Juni 2008) dan dana yang telah disiapkan oleh Avenue bagi Bakrieland sebesar Rp1 triliun, Bakrieland akan mendapatkan tambahan dana segar dari Limitless (anak perusahaan Dubai World) sebesar 110 juta dolar AS atas selesainya divestasi anak perusahaan yang mengelola proyek City Property sebesar 30 persen. Per 30 Juni 2008, Bakrieland memiliki posisi neraca yang sangat sehat tercermin dari net gearing sekitar 5 persen. Dengan tambahan dana-dana segar tersebut maka neraca Perseroan akan semakin kuat. Meski terjadi kenaikan suku bunga dan nilai tukar rupiah, namun penjualan produk-produk Perseroan tetap sehat, bahkan hingga di bulan September 2008 yang tercermin dari terjualnya 19 unit the Wave Condominium di Rasuna Epicentrum dan 42 unit rumah di Bogor Nirwana Residence di saat bulan Ramadhan (September).(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008