Aljir, (ANTARA News) - Organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) ingin melakukan pemangkasan produksi minyak secara substansial pada pertemuan darurat pekan depan di Wina, Austria, kata Chakib Khelil, Ketua OPEC saat ini yang juga Menteri Energi Aljazair, Sabtu.
"Akan ada pengurangan produksi pada pertemuan luar biasa OPEC pada pekan depan, dan hasilnya harus menjadi substansial bagi keseimbangan yang tepat antara pasokan dan permintaan," katanya kepada pers sebagaimana dikutip dari AFP.
"Jika harus 1,5 juta barel per hari atau dua juta barel per hari (bph), maka itu akan terjadi," kata Khelil saat mengunjungi provinsi di selatan Aljazair, Tamanrasset.
Khelil mengatakan, OPEC ingin melihat harga minyak stabil selama semester pertama 2009.
Penurunan permintaan yang didorong oleh konsumsi yang menurun di pasar besar, seperti AS, menyebabkan permintaan global turun sekitar tiga juta bph, katanya.
"Kami ingin harga per barel yang stabil, tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu rendah, antara 70 dan 90 dolar," kata Khelil.
Iran, negara pengekspor terbesar kedua di OPEC pada Sabtu juga meminta pengurangan yang signifikan menghadapi prospek permintaan yang menurun di tengah perlambatan ekonomi dunia, demikian siaran radio negara tersebut.
OPEC telah mengumumkan pihaknya akan mengadakan pertemuan luar biasa lebih awal pada Jumat, dari sebelumnya yang dijadwalkan November, untuk membahas krisis finansial global dan dampaknya terhadap pasar minyak.
Harga minyak pernah mencapai puncaknya 147 dolar AS per barel pada awal tahun ini, namun kini merosot hingga di bawah 70 dolar pada Kamis, yang merupakan pertamakalnya dalam setahun lebih.
Harga minyak menguat kembali di atas 71 dolar per barel pada Jumat akibat spekulasi tentang akan adanya pengurangan produksi minyak OPEC pada pertemuan darurat pekan depan.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008