Jakarta (ANTARA News) - Golkar harus memajukan calon presiden dari kalangan sendiri pada Pemilihan Presiden 2009, kata Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh, di Jakarta, Sabtu.
Ia menyatakan itu secara terbuka di hadapan peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-4 Partai Golkar yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta.
Surya Paloh menyatakan, jika pada Pemilu anggota legislatif April 2009, Golkar meraih lebih 25 persen suara, Dewan Penasihat meminta agar DPP Golkar mencalonkan presiden dan wakil presiden dari kalangan Golkar sendiri untuk maju pada Pilpres.
Ia menambahkan, target tersebut akan bisa tercapai bila ada kerja keras seluruh calon anggota legislatif (Caleg) Golkar bersama seluruh jajaran partai di pusat dan daerah sampai ke desa-desa.
"Semuanya agar segera bekerja di lapangan untuk meningkatkan perolehan suara Partai Golkar. Tampilnya Partai Golkar sebagai kekuatan politik terbesar akan membawa manfaat besar bagi bangsa dan negara," katanya.
Unggul
Tampil sesudah Surya Paloh, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) yang juga Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono, memastikan, partai berlambang pohon beringin ini masih unggul di sejumlah daerah, terutama di luar Pulau Jawa.
"Dalam survei, Golkar masih unggul di sejumlah daerah. Oleh karenanya, Golkar masih akan membidik pemilih tradisional," katanya.
Namun, dalam upaya mencapai target memenangkan Pemilu legislatif 2009, Ketua DPR ini berjanji, partainya tidak akan menghalalkan segala cara dalam berpolitik.
"Golkar partai besar dan tidak akan merusak citranya. Buktinya kami tidak mendaftarkan kader yang terjerat hukum dalam pen-caleg-an kemarin," katanya.
Langkah itu merupakan salah satu cara dalam membenahi internal partai. "Dan kami memang akan terus berbenah," katanya.
Koalisi
Menanggapi ajakan koalisi dari PDI Perjuangan dan Partai Demokrat (PD), Agung Laksono menegaskan, Golkar belum bisa memberi keputusan, dengan alasan, biar partai ini masih bisa bermanuver.
"Tetapi kami menghargai ajakan koalisi partai-partai itu. Itu bentuk respon positif. Namun kembali kami sampaikan, kita akan menetapkan koalisi setelah pemilu legislatif. Biar bisa bermanuver-lah," katanya.
Ia kemudian mengajukan tiga penyebab Golkar laris mendapat tawaran koalisi. Pertama, adanya survei yang menunjukkan PG bakal eksis di masa depan.
"Bahkan ada yang menghitung suaranya bertahan 22 persen seperti Pemilu lalu. Jadi cukup signifikan untuk diajak koalisi," katanya.
Kedua, platform Golkar yang nasionalis, cocok untuk kehidupan bangsa sekarang dan di masa mendatang.
"Ketiga, Partai Golkar memiliki banyak SDM yang berkualitas," kata Agung Laksono.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008