Yogyakarta (ANTARA News) - Sejumlah pengusaha di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini menunda ekspor ke negara Eropa dan Amerika terutama produk kerajinan dan tekstil akibat krisis ekonomi global.Kepala Seksi Fasilitasi Ekspor dan Impor Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) DIY, Muchtasor di Yogyakarta, Sabtu mengatakan krisis ekonomi global memang berpengaruh terpadap produk industri di daerah ini terutama kerajinan dan tekstil."Sejumlah pengusaha menunda ekspor produk mereka karena harga komoditas ekspor di negara Eropa dan Amerika cenderung turun. Untuk mengantsipasi kondisi itu pengusaha perlu mengalihkan produknya ke pasar domestik," katanya.Menurut dia, dengan memasarkan produk mereka di dalam negeri maka di harapkan pengusaha tetap memperoleh pemasukan untuk biaya produksi dana operasional. Namun, semua itu membutuhkan dukungan masyarakat dan pemerintah. Untuk itu masyarakat hendaknya mengalihkan orientasinya dalam membeli produk. Jika semula membeli produk impor maka mulai sekarang sebaiknya membeli produk dalam negeri agar pengusaha tidak kolaps akibat krisis ekonomi global. "Krisis ekonomi ini dapat membuat masyarakat lebih menyintai produk dalam negeri. Untuk itu, pemerintah perlu memperketat impor, sehingga tidak merugikan pengusaha dalam negeri," katanya. Menurut dia, jika regulasinya tidak diperketat dikhawatirkan barang produk luar negeri akan membanjiri pasar domestik, sehingga akan merugikan pengusaha dalam upaya memperkuat pasar lokal.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008