Los Angeles (ANTARA News) - Krisis keuangan yang saat ini membelit Wall Street dan perusahaan AS telah mulai berdampak pada industri hiburan, kendati pada kenyataannya Hollywood secara khusus memperoleh keuntungan dari masa-masa sulit semacam itu untuk memikat konsumen yang kecewa ke dalam kancah perfilman.
Paramount Pictures membongkar-bongkar jadwal peluncuran film musim liburan dan musim gugur dengan menunda dua film drama yang diperankan bintang besar, mungkin akibat krisis ekonomi, anggaran studio dan persaingan pasar, demikian laporan Los Angeles Times, Jumat, seperti dikutip Xinhua.
Studio tersebut akan menggeser rilis "The Soloist" dari pekan Thanksgiving ke 13 Maret dan "Defiance" dari pertengahan Desember jadi masa terbatas kualifikasi Oscar 13 Desember, dan diikuti oleh perpanjangan waktu pada Januari.
Paramount pekan ini mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan mempersingkat daftar peluncurannya, dengan tujuan meluncurkan tak lebih dari 20 film per tahun.
Managemen studio tersebut menghadapi tekanan kuat dari perusahaan induk Viacom agar menemukan efisiensi di tengah kondisi ekonomi yang berat, kata laporan itu.
"The Soloist", yang dbintangi oleh aktof peraih Academy Award Jamie Foxx sebagai pemain biola tunawisma, tetap akan membuka Festival Institut Film Amerika di Los Angeles pada penghujung bulan ini, tapi perubahan tanggal peluncuran membuat film tersebut terlempat dari ajang Academy Awards 2008 dan penghargaan lain.
Krisis ekonomi mungkin membuat November saat yang tak tepat untuk meluncurkan film mengenai tunawisma, kata pejabat pelaksana studio kepada surat kabar itu, meskipun "The Soloist" dimaksudkan sebagai kisah yang mengangkat kondisi hidup.
Sementara itu, Paramount menunda drama Perang Dunia II "Defiance", yang dibintangi oleh Daniel Craig sementara studio tersebut mungkin ingin lebih menjauhkan diri dari film paling akhir James Bond "Quantum of Solace" dari Sony Pictures. Film 007 itu, yang juga dibintangi oleh Craig, dijadwalkan dimulai 14 November.
Pertimbangan lain ialah penundaan tersebut dapat memungkinkan studio untuk menyimpan sebagian besar biaya peluncuran film hingga tahun depan, kata surat kabar itu. (*)
Copyright © ANTARA 2008