Dengan adanya pelabuhan nanti, diharapkan mampu menekan angka kemiskinan di 'Bumi Muda Sedia (julukan Aceh Tamiang, red.) ini
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan pembangunan pelabuhan untuk kegiatan ekspor dan impor di Desa Air Masin, Kecamatan Seruway.
"Adanya pelabuhan, maka ke depan aktivitas ekspor tidak lagi ilegal dan menguntungkan satu pihak, melainkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Aceh Tamiang," ujar Bupati Aceh Tamiang Mursil di Kualasimpang, Aceh Tamiang, Ahad.
Supaya mimpi pelabuhan tersebut bisa segera terwujud, pihaknya segera menyiapkan banyak tahapan, di antaranya mulai dari perizinan hingga kelengkapan dokumen administratif.
Untuk memenuhi semua prosedur tersebut, katanya, bagi setiap pemangku kepentingan harus bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pekerjaan besar itu.
Ia menjelaskan pembangunan pelabuhan itu harus didukung pengembangan bidang kelautan dan perikanan, karena aktivitas ekspor dan impor di Aceh Tamiang mendatang berdampak bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
"Kita hadir bersama-sama untuk berdialog, berdiskusi, dan menyatukan keseriusan kita dalam membangun Aceh Tamiang, terutama pelabuhan ekspor dan impor," ungkap Mursil.
Baca juga: Pembangunan Patimban dipercepat dorong ekspor otomotif
Wabup Aceh Tamiang Tengku Insyafuddin dalam rapat percepatan pembangunan pelabuhan di Aula Sekretaris Daerah Pemkab Aceh Tamiang belum lama ini, mengatakan dalam mendukung rencana besar tersebut diperlukan sinergi semua pihak.
"Masukan berupa langkah-langkah untuk mewujudkan hadirnya pelabuhan pertama di Aceh Tamiang," katanya.
Ketua DPRK Aceh Tamiang Suprianto menyatakan dukungan dan mengajak pemangku kepentingan untuk bergandengan tangan mewujudkan rencana besar secara bersama itu.
"Dengan adanya pelabuhan nanti, diharapkan mampu menekan angka kemiskinan di 'Bumi Muda Sedia (julukan Aceh Tamiang, red.) ini," kata dia.
Rapat itu juga dihadiri dua pengusaha yang telah lama menggeluti ekspor produk perikanan, yakni Hambali dan Rusli. Mereka membawa dua tamu investor dari Malaysia dan Thailand. Pasar di kedua negara tersebut, dewasa ini membutuhkan bahan makanan dari hasil laut.
"Pelabuhan yang sedang dalam tahap pembangunan ini, bukan milik pribadi, melainkan saya ingin membangun ini untuk memajukan daerah untuk mendukung pemerintah," ungkap Rusli.
Baca juga: Pemprov Kalteng siap bangun pelabuhan ekspor di Kotawaringin Barat
Baca juga: Pelabuhan Kuala Tanjung layani ekspor perdana intra-Asia
Pewarta: Muhammad Said
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019