New York, (ANTARA News) - Harga minyak "rebound" pada Jumat waktu setempat di atas 71 dolar AS per barel. Rebound itu terjadi saat spekulasi bahwa kartel produsen minyak OPEC akan mengurangi produksinya dalam pertemuan darurat pekan depan, kata para pedagang. Minyak mentah berjangka telah jatuh pada Kamis dan telah merosot lebih dari enam persen, karena kekhawatiran resesi global meningkatkan ekspektasi pelambatan berkepanjangan permintaan minyak. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, naik 2,00 dolar menjadi ditutup pada 71,85 dolar AS per barel. Kontrak telah turun 4,69 dolar AS menjadi 69,85 dolar AS pada Kamis, kali pertama acuan kontrak di tutup di bawah level 70 dolar AS sejak Agustus 2007. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember naik 3,28 dolar AS menjadi mantap pada 69,60 dolar AS per barrel. Kontrak November telah berakhir pada Kamis, setelah merosot ke posisi terendah 17-bulan pada 65,45 dolar AS. OPEC aka menyelenggarakan pertemuan luar biasa lebih awal dari perkiraan, pada Jumat depan -- ketimbang pada November -- untuk membicarakan krisis finansial global dan pengaruhnya terhadap pasar minyak. "Ancaman penurunan produksi minyak OPEC dalam pertemuan pekan depan telah mengangkat harga minyak," kata analis BetOnMarkets.com, David Evans di London pada Jumat. Ke-12 anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memompakan 40 persen dari pasokan minyak mentah dunia, belum mengindikasikan apakah level produksi akan berubah dalam pertemuan tersebut. Harga minyak telah terkoreksi lebih dari separuhnya dari rekor tertinggi di atas 147 dolar AS per barel pada Juli -- yang telah memangkas pendapatan kartel. Pertemuan khusus para menteri kartel untuk membahas dampak krisis finansial terhadap harga minyak akan diselenggarakan pada 24 Oktober, dimajukan dari rencana semula 18 November. Menteri energi Qatar pada Jumat, memperkirakan OPEC akan mengurangi produksi minyak sedikitnya satu juta barel per hari (bph) pada pertemuan darurat pekan depan, setelah harga minyak jatuh di bawah 70 dolar AS. Iran dan Libya juga menyerukan untuk pengurangan produksi guna mendorong kenaikan harga minyak. Kuota produksi OPEC saat ini adalah 28,8 juta bph. Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengatakan Jumat, itu "sungguh keji" bahwa negara-negara produsen minyak mempertimbangkan penurunan produksi minyak mereka. Pada Rabu, OPEC memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak tahun ini dan 2009, terutama karena pengurangan "berlebihan" permintaan di Amerika Serikat. Untuk 2008, kartel juga menurunkan estimasi pertumbuhan permintaan menjadi 550.000 barels per haru, menjadikan rata-rata total permintaan sekitar 86, juta bph.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008