New York, (ANTARA News) - Dolar AS secara umum menguat pada Jumat waktu setempat, di tengah kegelisahan bayang-bayang krisis finansial global. Ketidakpastian prospek, kata para analis, telah menguntungkan dolar, yang dipandang sebagai sebuah tempat berlindung yang aman (safe haven) ketika terjadi kekacauan. Euro dikutip pada 1,3408 dolar AS sekitar 2100 GMT, turun dari 1,3447 dolar pada Kamis di New York. Dolar sedikit berubah terhadap yen, mata uang lain yang dipandang sebagai sebuah "safe haven", pada 101,63 yen dari 101,65 yen. Greenback mengabaikan berita bahwa pembangunan rumah-rumah baru di AS makin merosot 6,3 persen pada September ke level terendah sejak resesi pada 1991. "Penguatan mata uang AS tampak bersumber dari lukuidasi aset-aset, bukan dari fundamental ekonomi," kata Larry Greenberg dalam situs finansial Currency Thoughts. "Kecuali jika kecepatan perkembangan dalam pencairan kembali pasar uang lebih cepat, ketertarikan para investor dapat terpukul `kantong udara` lainnya pada pekan depan. Dolar telah menangani serangan kepanikan denga baik, dan sebaliknya emas tampil buruk. Para investor telah mencoba untuk menilai efektivitas dari tindakan darurat pemerintah -- paket penyelamatan bank dan nasionalisasi parsial -- bertujuan memperbaiki kepercayaan sistem keuangan global. "Pasar uang dan kredit telah membaik menyusul langkah-langkah kebijakan pemerintah yang ramai baru-baru ini," kata para analis Citigroup dalam sebuah catatannya. "Namun saham masih fluktuatif. Pengaruh-mempengaruhi antara kekuatan yang mengendalikan sentimen akan menjadi lebih penting untuk arah mata uang jangka pendeka daripada berdasarkan perkembangan ekonomi." Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,1369 franc Swiss turun dari 1,1378 franc pada Kamis. Pound berada pada 1,7280 dolar turun dari 1,7292 dolar.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008