rencana tersebut perlu didukung semua pihak
Kulawi, Sigi (ANTARA) - Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sigi mendukung rencana Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah untuk merelokasi warga korban banjir bandang di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi ke tempat yang lebih aman dari bencana alam itu.
"Saya kira rencana tersebut perlu didukung semua pihak demi kebaikan masyarakat setempat," kata Ketua FPRB Sigi, Syaiful Taslim lewat telepon, Minggu malam.
Namun sebelum hal itu dilakukan, tentu pemerintah bersama semua yang terkait, termasuk tokoh masyarakat dan adat yang ada di Desa Bolapapu duduk bersama membicarakan guna mendapatkan kesepahaman yang baik sehingga proses relokasi berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Dia juga mengatakan perlu dilakukan pembelajaran mitigasi bencana bagi masyarakat, termasuk di seluruh wilayah permukiman penduduk yang selama ini tergolong rawan bencana alam banjir.
Masyarakat, kata dia, harus diberi edukasi soal mitigasi bencana agar mereka siap dan tahu apa yang harus dilakukan saat bencana alam terjadi.
Baca juga: Penyaluran bantuan korban banjir Kulawi lewat posko induk
Baca juga: Jambata usul warga korban banjir di Kulawi direlokasi
Bencana alam yang terjadi di Desa Bolapapu, Kecamatan Sigi itu merupakan bencana yang kedua kalinya.
Ia menjelaskan, masyarakat Desa Bolapapu harus menyadari bahwa lokasi permukiman mereka memang rawan bencana alam sehingga perlu waspada dan siaga setiap saat,terutama pada waktu musim hujan.
Lokasi permukiman berada di bawah lereng gunung dan banyak batu-batuan besar dengan lapisan tanah yang tipis sehingga ketika hujan deras dan terjadi banjir, maka batu-batu tersebut terseret banjir dan memporak-porandakan rumah warga yang ada di desa itu.
Syaiful juga menambahkan bahwa sepanjang 2019 ini sudah terjadi beberapa kali bencana alam banjir bandang di sejumlah wilayah di Kabupaten Sigi.
Baca juga: Korban banjir bandang Bolapapu butuh air bersih
Baca juga: BNPB: Sepanjang jalan di pegunungan Kulawi rawan longsor
Bencana alam banjir pertama terjadi di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, banjir kedua terjadi di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, ketiga kali terjadi di Desa Sapo dan Sadaunta, Kecamatan Kulawi, banjir keempat terjadi di Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan dan banjir kelima terjadi di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi.
Sigi benar-benar digempur bencana alam sehingga perlu mendapat perhatian dan saatnya pemerintah dan masyarakat Sigi untuk merenungkannya.
Ia menilai bencana banjir sering terjadi, selain karena curah hujan yang tinggi, kemungkinan besar fungsi hutan sudah semakin berkurang.
Sementara Ketua Yayasan Jabanta Sulteng, Ais Celebes sebelumnya di Kulawi mengatakan banjir bandang yang terjadi di Desa Bolapapu pada 12 Desember 2019 dikarenakan curah hujan tinggi dan juga semakin banyak warga yang membuka kebun di lereng gunung.
Selain itu, menurut orang-orang tua di Desa Bolapapu bahwa di atas permukiman penduduk ada semacam kolam lumpur. Kemungkinan ini lumpur itu yang tumpah ke permukiman warga bersamaan dengan banjir.
"Tapi kita belum tahu apakah memang seperti itu. Makanya perlu diteliti dan diperiksa," kata dia.
Yayasan Jabanta adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Jabanta juga mengusulkan agar Pemkab Sigi merelokasi warga Desa Bolapapu, sebab banjir ini sudah yang kedua kali terjadi.
Baca juga: Doni: Perlu kesadaran kolektif untuk peduli lingkungan cegah bencana
Baca juga: Tim ACT bantu korban banjir Sigi
Baca juga: TNI bangun dapur umum untuk korban banjir bandang Sigi
Pewarta: Anas Masa
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019