saya melihat setiap kota di Indonesia unik, memiliki budaya beragam
Bandarlampung (ANTARA) - Jelang akhir tahun dua pemusik Jazz asal Belanda Ineke Vandoorn serta Marc Van Vugt yang juga pemenang Grammy Belanda hadir di Bandarlampung, dan memukau penonton dengan menyuguhkan enam karya musik dalam rangka tur keliling dunia.
Alunan melodi khas musik jazz dengan nuansa choro Brazil yang diracik apik bersama dongeng- dongeng Skandinavia memenuhi ruangan serta membawa penonton terhanyut dalam harmoni.
“Ineke Vandoorn serta Marc Van Vugt merupakan dua musisi jazz asal Belanda yang telah memenangkan Grammy Belanda, hadir disini dalam rangka melakukan tur musik keliling dunia. Karya-karya musisi jazz asal Belanda ini dibuat kreatif dan semudah mungkin agar dapat dinikmati masyarakat,” ujar salah seorang penyelenggara, Dian Anggraini, di Bandarlampung.
Menurut Dian, dalam lawatannya pertunjukan musik jazz kelas dunia ini telah menyambangi berbagai negara dan kota, antara lain Singapura, Yogyakarta, Jakarta, Bandarlampung serta berbagai kota lainnya.
“Duo musisi jazz asal Belanda ini telah melaksanakan tur di beberapa kota di Indonesia dengan membawakan sejumlah lagu berbahasa Inggris, Belanda, dan juga Indonesia yang di aransemen ulang dengan kearifan lokal di setiap lokasi yang mereka kunjungi”, ujarnya.
Harmoni melodi jazz yang keluar dari merdunya petikan gitar dan dentingan piano kedua musisi jazz asal negeri Kincir Angin ini banyak menceritakan tentang pengalaman hidup dan juga mimpi mereka, salah satu karya tersebut ialah “Isaya” dan juga “White”.
“Isaya merupakan salah satu karya yang kami buat atas pengalaman melihat keanggunan seorang penari balet yang melenggak-lenggok menari mengikuti iringan musik di kampung halaman kami,” ujar Ineke Vandoorn musisi jazz asal Belanda.
Menurutnya, musik hasil karyanya ia improvisasi dengan kreatif, agar penonton dapat menikmati musik layaknya mereka hadir langsung di dalam peristiwa tersebut.
“Kami mencoba membuat lagu kami mudah untuk dinikmati dan di cerna oleh seluruh penonton, agar mereka dapat merasakan secara langsung, seperti contohnya lagu “White” yang menceritakan tentang sebuah apartemen yang kami tempati saat berlibur ke Paris dengan perabotan, tembok, atap serba putih dan bersih, dalam lagu ini kami mengajak penonton untuk membayangkan mereka ada di tempat itu dan merasakan hal yang sama layaknya ketika kami di sana,”ujarnya.
Baca juga: Musikus sembilan negara akan meriahkan Ubud Village Jazz Festival
Baca juga: Reyog Jazz Ponorogo tawarkan pertunjukan di atas telaga
Melodi jazz yang dibawakan oleh dua musisi jazz asal Belanda dalam lawatan keliling dunia mendapatkan antusias dari penonton yang hadir.
“Senang sekali menyaksikan penampilan kedua musisi jazz ini, terutama ketika mereka membawakan lagu “White” sangat menyentuh sekali sebab lirik dan melodi lagu sangat menggambarkan situasi di sebuah rumah yang semuanya berwarna putih dan perasaan si musisi tersampaikan kepada penonton,” ujar Yoga, salah seorang penonton.
Bagi Yoga suguhan penampilan jazz karya Ineke Vandoorn serta Marc Van Vugt tidak hanya memukau penonton tapi juga membawa penonton untuk mengenal musik jazz lebih mendalam.
“Kita tidak hanya sebatas menikmati, namun kita juga termotivasi untuk belajar dan mengenal musik jazz lebih dalam bahkan sempat terbersit untuk menjadi musisi jazz ketika melihat penampilan mereka sebab jazz merupakan aliran musik yang unik dan tidak semua orang dapat menikmati musik jenis ini bila tidak belajar,” ujarnya.
Tanggapan serupa juga dikatakan oleh Gina salah seorang penonton.
“Penampilan kedua musisi jazz asal Belanda ini sangat bagus, terutama saat Ineke Vandoorn sedang bermain piano sambil diiringi gitar, kebetulan saya bukanlah penikmat jazz melainkan penikmat musik klasik dan pop, namun karena melihat penampilan kedua musisi membuat saya tertarik untuk mendengarkan musik-musik jazz,” ujarnya.
Suguhan penampilan yang memukau dari kedua musisi jazz asal Belanda yang baru pertama kali hadir di Bandarlampung, mendapatkan respon positif dari penikmat jazz di Lampung yang terlihat dari adanya antusias penonton untuk berinteraksi secara langsung dan meminta kedua musisi untuk berswafoto.
“Antusias penonton sangatlah besar, terlihat dari banyaknya penonton yang rela mengantre untuk mendapatkan tanda tangan dan berswafoto dengan kami,” ujar Marc Van Vugt, musisi jazz asal Belanda.
Menurut Marc, dirinya sangat mengapresiasi antusiasme penikmat musik jazz di Bandarlampung atas sambutan hangat yang diberikan, dirinya pun berharap akan semakin banyak penikmat musik jazz di Indonesia, salah satunya di Lampung.
“Setelah beberapa hari berkunjung di beberapa kota di Indonesia, saya melihat setiap kota di Indonesia unik, memiliki budaya beragam, serta memiliki banyak musisi hebat dan berbakat, sehingga harapannya di masa yang akan datang akan muncul lebih banyak lagi penikmat serta musisi jazz berbakat di Indonesia agar kami dapat berkolaborasi menciptakan karya-karya hebat lainnya,” ujarnya.
Guna membalas sambutan hangat dan antusias penikmat musik di Bandarlampung kedua musisi jazz asal Belanda ini menyuguhkan penampilan lagu berbahasa Indonesia sebagai persembahan terakhir mereka di penghujung acara.
Baca juga: Jatiluhur Jazz Festival 2019 disambut antusias, datangkan ribuan orangEditor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019