Jakarta, 17/10 (ANTARA) - Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar Firmansyah Rahim mengatakan, produk Cinderamata Kriya Etnik (CKE) yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal dan telah menjadi ikon pencitraan destinasi pariwisata daerah, tengah menghadapi ancaman dengan membanjirnya produk serupa dari negara tetangga yang diproduksi secara massal dan menarik. Menurut Firmansyah, produk CEK yang mengandalkan ketrampilan tangan sesungguhnya merupakan karya seni warisan tradisi budaya yang bersumber dari kekayaan alam Indonesia. "Namun belakangan ini, produk CEK tengah menghadapi ancaman dengan membanjirnya produk serupa dari negeri tetangga yang diproduksi secara massal dengan motif, desain dan bentuk menarik dengan harga yang jauh lebih murah," kata Firmansyah Rahim ketika memberikan sambutan pada pembukaan Bimbingan Teknis Produk Cinderamata Kriya Etnik (CKE) di Hotel Alia Jakarta, Kamis (16/10). Dikatakan, cinderamata kriya etnik (CKE) menjadi sarana pengenalan identitas daerah asal pembuatan produk kerajinan tangan, yang secara tidak langsung menjadi alat promosi bagi daerah dalam mengembangkan pariwisata budaya sehingga harus mendapat perhatian untuk mengembangkan dan melestarikannya. Dalam menghadapi ancaman tersebut, kata Firmansyah, perlu ada upaya pembenahan terhadap produk CKE antara lain melalui penyempurnaan dan pembaruan pada tampilan dan kualitas desain, corak, motif maupun perwarnaan yang disesuaikan dengan selera pasar wisatawan tanpa meninggalkan ciri khas kelokalan daerah. "Di samping itu teknik pengemasan yang lebih kreatif dan inovatif, maupun legal aspeknya agar mampu berasing di pasar," katanya. Kegiatan bimbingan teknis produk cinderamata kriya etnik yang difasilitasi Depbudpar tersebut melibatkan instansi terkait antara lain Departemen Perindustrian, Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). Instansi terkait ini memberikan bimbingan teknis kepada para pengrajin dan pendamping atau instansi pembinanya. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131, Fax: 021 - 3849715

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008