Wina (ANTARA News) - Kartel minyak OPEC mengatakan, Kamis, pertemuan tingkat menterinya mengenai dampak krisis keuangan terhadap harga minyak akan diundur menjadi 24 Oktober dari 18 November. Harga minyak telah mengalami pelemahan yang nyata akibat prospek pengurangan permintaan minyak dalam menghadapi penurunan ekonomi global menyusul gejolak sektor keuangan. "Menyusul konsultasi dengan presiden Konferensi OPEC dan menteri-menteri mitra, telah diputuskan untuk menjadwal ulang pertemuan luar biasa Konferensi OPEC," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan, dengan mengutip keputusan oleh Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla Salem El-Badri. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak itu mengatakan pada pekan lalu pihaknya akan menyelenggarakan pertemuan "untuk membicarakan krisis keuangan global, situasi ekonomi dunia dan dampaknya terhadap pasar minyak." "Organisasi prihatin dengan kondisi ekonomi yang memburuk," katanya dalam sebuah pernyataan.yangtelah diamati dalam jangka waktu lama telah menciptakan guncangan dalam lembaga-lembaga keuangan yang mengabikatkan kerugian besar, dan tekanan kredit yang meningkat yang telah mengubah menjadi krisis keuangan yang dalam." "Masalah `subprime mortgage` yang telah diamati dalam jangka waktu lama telah menciptakan guncangan dalam lembaga-lembaga keuangan yang mengakibatkan kerugian besar, dan tekanan kredit yang meningkat yang mengubah menjadi krisis keuangan yang dalam." Harga minyak kembali merosot pada Kamis, dengan minyak mentah Brent tergelincir mendekati 67 dolar AS per barel dan merupakan tingkat terendah dalam lebih dari 15 bulan, ketika permintaan energi yang melambat mulai meminta korbannya, kata pedagang. Tekanan makin menggunung terhadap 13 anggota organisasi itu untuk mengurangi pasokan ketika harga minyak jatuh sekitar 50 persen dari tertinggi sepanjang masa sebesar 147,27 dolar AS per barel yang dicapai pada Juli lalu menyusul pelambatan ekonomi global yang diperkirakan akan memangkas permintaan. OPEC terakhir bertemu pada September lalu dan pada dasarnya tidak diperkirakan akan bertemu lagi hingga 17 Desember, namun pada awal bulan ini, organisasi itu menyeru adanya pertemuan luar biasa itu. Menteri Perminyakan Nigeria Odein Ajumogobia mengatakan pertemuan 24 Oktober itu akan menjadi kesempatan untuk mempertimbangkan pilihan berkiatan dengan harga minyak dunia, namun belum ada wacana tindakan yang akan diusulkan. "Saya memandang itu pertemuan penyelidikan guna mengkaji ulang fakta-fakta dan opsi. Belum ada usulan tentatif yang dibicarakan dalam tahap ini," kata Ajumogobia kepada Reuters. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008