New York (ANTARA News) - Saham-saham AS tenggelam makin dalam pada Kamis ketika para pialang kembali berhemat menyusul munculnya berita-berita ekonomi yang makin suram, sehari setelah sesi terburuk dalam lebih dari 20 tahun bagi Wall Street.
Dow Jones Industrial Average terhuyung-huyung dalam aksi awalnya dan kemudian terjun 304,73 poin (3,55 persen) menjadi 8.273,18 pada 1508 GMT (2208 WIB) setelah penurunan 733 poin pada Rabu.
Itu merupakan kerugian poin terburuk dalam satu hari bagi indeks "blue chip" sejak rekor penurunan 777 poin pada bulan lalu dan penurunan persentase paling curam sejak 1987.
Indeks Standard & Poor`s 500, berubah dengan penurunan 45,53 poin (2,80 persen) menjadi 1.592,80.
Aksi pasar itu muncul setelah penjualan panik pada Rabu dan penurunan lebih jauh di pasar dunia termasuk penurunan 11,4 persen di Tokyo.
John Wilson, ahli strategi ekuitas pada Morgan Keegan, mengatakan momentum yang menurun itu diperkuat oleh pemaksaan manajer portofolio besar untuk menjual ketika klien menarik dana keluar.
"Pada saat bersamaan, ada ketidakpastian tentang seberapa dalam resisi akan terjadi. Terpikirkan untuk mendiskon masa depan ketika anda benar-benar tidak tahu bagaimana situasi saat ini akan berkembang," katanya.
Nathan Topper pada Economy.com mengatakan ada tanda-tanda peningkatan di pasar kredit yang secepatnya akan menenangkan pasar keuangan, tercermin dalam apa yang disebut penyebaran kredit dan tingkat suku bunga pinjaman antarbank Libor.
"Pasar utang menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang lebih baik, `Yield` surat utang jangka pendek naik dan Libor turun," katanya.
"Penyebaran kredit perlu dipersempit untukmenghindari resesi global yang berat," katanya.
Namun ketakuran pasar diperberat oleh makin banyaknya data ekonomi AS yang bermasalah yang menunjukkan krisis perbankan dan kredit telah menekan dengan tajam sektor manufaktur.
Federal Reserve melaporkan produksi industri AS turun 2,8 persen pada September, penurunan tertajam sejak 1974.
Porsi besar penurunan itu datang dari industri yang terkena topan Gustav dan Ike di pantai Teluk AS dan pemogokkan di produsen pesawat Boeing, namun analis mengatakan angka-angka tersebut tidak sesuram perekonomian yang telah terhuyung-huyung karena melelehnya perumahan dan kehancuran kredit.
"Laporan produksi industri hari ini merupakan salah satu yang terburuk," kata Aaron Smith dari Economy.com, demikian AFP.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008