Palu (ANTARA News) - EB, dokter ahli bedah yang ditengarai melakukan perbuatan mesum terhadap seorang pasien wanita di RSU Mokopido Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng), belum lama ini, terancam tidak bisa melakukan praktik baik secara mandiri maupun di rumah sakit, karena Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat belum mengeluarkan rekomendasi kepada yang bersangkutan untuk memberikan jasa medik."Rekomendasi kepada EB untuk melakukan praktik hingga kini belum kami keluarkan, sebab IDI Tolitoli sendiri hingga kini belum memberikan rekomendasi serupa," kata Ketua IDI Sulteng Dr Amiruddin Rauf SPOG kepada ANTARA di Palu, Kamis.Rauf sendiri memberikan keterangan tersebut sesaat setelah menerima hasil rekaman video "panas" berdurasi sekitar setengah jam dari seorang warga Tolitoli yang baru saja tiba di Palu, berisi adegan mesum antara dokter EB dengan seorang gadis di bawah umur saat tengah menjalani perawatan pada sebuah kamar VIP di RSU Mokopido Tolitoli akhir September lalu.Menurut Rauf yang mantan Direktur RSU Tolitoli dan kini menjabat Kepada Bidang Kebidanan dan Kandungan RSU "Undata" Palu, dengan belum diterbitkannya rekomendasi IDI kepada EB, maka berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang bersangkutan tidak bisa membuka praktek untuk melayani masyarakat luas."Praktik dimaksud juga termasuk memberikan tindakan medis bagi pasien di rumah sakit," katanya. Ia juga mengatakan, berdasarkan aturan di dunia kesehatan, jika kasus mesum benar terbukti terjadi di sebuah rumah sakit, maka pimpinan rumah sakit pun dapat dimintai pertanggungjawaban hukum. IDI Sulteng sendiri, lanjut dia, dalam waktu dekat akan menggelar rapat untuk menyikapi persoalan yang dihadapi dokter EB, karena berkaitan dengan penegakan kode etik kedokteran serta citra para dokter pada umumnya. "Tapi saya belum bisa menyampaikan bentuk tindakan yang diambil, sebab masih harus dirapatkan dengan pengurus IDI lainnya. Namun sementara ini rekomendasi untuk berpraktik bagi yang bersangkutan belum dikeluarkan, karena belum ada usulan dari bawah (IDI Kabupaten Tolitoli)" katanya. Dugaan skandal mesum yang melibatkan dokter EB tersebut sempat menghebohkan masyarakat di Kabupaten Tolitoli. Bahkan sejumlah jaringan TV di dalam negeri sempat menyiarkannya dengan menukilkan beberapa agen panas yang telah disortir. Polres Tolitoli sendiri sempat menciduk dokter RB untuk dimintai keterangan sehubungan dugaan kasus pelecehan seksual dilakukannya, namun belakangan yang bersangkutan dilepas dan telah dimutasikan ke RSU Undata di Palu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008