Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antar bank Jakarta, Kamis sore, menurun tajam mendekati angka Rp9.900 per dolar AS, karena pelaku pasar masih memburu dolar AS, dipicu oleh kekhawatiran pelambatan ekonomi akan mengarah ke resesi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 88 poin menjadi Rp9.860/9.870 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.772/9.800. Analis Valas PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, mengatakan rupiah diperkirakan akan bisa mencapai angka Rp10.000 per dolar AS, karena pasar cenderung makin negatif terhadap mata uang Indonesia. Namun Bank Indonesia (BI) tetap berusaha menjaga rupiah berada dibawah angka Rp10.000 per dolar AS, ujarnya. BI juga terus melakukan pengontrolan terhadap bank-bank asing yang dikhawatirkan membuat kebijakan lain seperti melakukan pembelian dolar secara besar-besaran. "Kalau ini terjadi dikhawatirkan rupiah akan makin terpuruk, ucapnya. Menurut dia, apabila rupiah menembus angka Rp10.000 per dolar AS, maka posisinya akan terus terkoreksi hingga makin menjauhi angka tersebut, ucapnya. Menurut dia, keterpurukan rupiah itu tidak perlu dikhawatirkan, karena sejumlah mata uang utama Asia juga melemah, akibat krisis keuangan global. Rupiah terpuruk karena krisis ekonomi global bukan karena faktor fundamental ekonomi Indonesia, ujarnya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008