Jakarta, (ANTARA) - Indonesia mengusulkan pertemuan kepala negara ASEAN di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia Eropa (KTT ASEM) di Beijing, China, pada pekan depan agar mengagendakan pembahasan masalah perbatasan Thailand dan Kamboja. Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya memiliki inisiatif agar kepala negara ASEAN menyempatkan diri bertemu di Beijing untuk membicarakan krisis finansial yang saat ini melanda dunia, termasuk negara-negara ASEAN. Menlu menambahkan kini pendekatan sedang dilakukan kepada Thailand dan Kamboja serta negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Menlu, PM Kamboja Hun Sen telah menyatakan bahwa kontak senjata itu dilakukan tentara bawahan Thailand tanpa adanya komando resmi. "Walaupun Kamboja pihak yang menderita dengan dua pasukannya terbunuh, tetapi juga menanggapinya dengan tidak emosional. Bahkan, memerintahkan Panglima Kamboja untuk berhubungan dengan Panglima Thailand," kata Wirajuda. Namun, lanjut Menlu, apabila kontak senjata itu tidak ditangani secara hati-hati dikhawatirkan pertikaian Thailand-Kamboja dapat menjurus pada konflik terbuka dan membuat buruk citra ASEAN. Apalagi, lanjut dia, Thailand bertindak sebagai tuan rumah dan akan menjadi ketua pada pertemuan puncak ASEAN di Bangkok pada 17 Oktober 2008. "Masalahnya kan di sana. Karena itu, ada urgensi untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya. Lebih cepat bicarakan ini lebih baik," katanya. Pada pertemuan tingkat menlu ASEAN di Singapura, kata Menlu, sebenarnya masalah perbatasan Thailand-Kamboja sudah mencuat.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008