"Saya kebetulan sedang ke Kota Palu saat bencana alam banjir bandang dan lumpur menerjang permukiman penduduk di Desa Bolapapu," katanya, Jumat.
Istri rohaniawan tersebut menuturkan sebelumnya, ia pergi ke Kota Palu meninggalkan suami dan anaknya di rumah karena hendak berbelanja berbagai kebutuhan Natal.
Baca juga: Kulawi Sigi diterjang banjir bandang, dua tewas
Kebetulan, nanti hari Sabtu (14/12) kami akan melaksanakan natalan di gereja. Itu sebabnya saya pergi ke Palu untuk membeli berbagai keperluan perayaan Natal.
"Jika tidak ke Palu, tidak tahu apa yang akan terjadi pada saya. Kemungkinan besar, jika tidak ke Kota Palu,bisa-bisa saya juga termasuk menjadi korban. Tapi semuanya itu sudah kehendak Tuhan.siapa pun kita tidak bisa menolak kalau sudah waktunya untuk pergi selama-lamanya," ujarnya.
Menurut dia, tidak ada sama sekali tanda-tanda bahwa suami dan anaknya akan dipanggil Tuhan dengan cara seperti itu.
Suaminya Yan (50) dan anaknya Rizki (10) tahun meninggal karena terperangkap dalam rumah saat banjir bandang menghajar permukiman mereka pada Kamis malam (12/12) sekitar pukul 19.00WITA.
Baca juga: Banjir bandang terjang sejumlah desa di Sigi
Dia mengaku sangat kaget dan merasa hampir tidak percaya akan bencana alam banjir yang menewaskan suami dan anak yang sangat dikasihinya itu.
"Saya ketika mendengar peristiwa naas itu seperti mau berteriak keras, sebab hal tersebut tidak pernah terlintas dalam benaknya," kata dia.
Apalagi, bencana banjir terjadi di saat menghadapi Natal dan Tahun Baru. "Saya benar-benar merasa sangat kehilangan.Namun semuanya sudah atas kehendak Yang Maha Kuasa," tuturnya.
Suami juga adalah seorang rohaniawan yang baru sekitar dua bulan ini dipercayakan oleh pimpinannya sebagai seorang pelayan Tuhan (pendeta) di Desa Bolapapu.
"Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang mengambilnya," kata dia mengutip salah satu natz firman Tuhan (alkitab).
Ia sangat percaya,bahwa suami dan anak terkasih, mereka berdua sudah berada di pangkuan Allah Bapa di sorga.
"Selamat jalan papa,selamat jalan anakku sampai kita bertemu di sorga," itulah ungkapan hati yang tulus dari Ny Dorje, istri korban banjir bandang yang meninggal dunia saat bencana alam itu menerjang Desa Bolapapu pada 12 Desember 2019 pukul 19.00WITA.
Selain menelan korban jiwa dua orang, puluhan rumah rusak terkubur lumpur dan banyak warga kehilangan rumah dan harta benda.
Sementara Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata malam kejadian langsung menuju lokasi bencana alam bersama dengan sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Sigi dan beberapa anggota DPRD untuk memberikan bantuan dan juga dukungan doa bagi korban.
Bahkan, bupati juga langsung memerintahkan semua instansi terkait di daerahnya untuk melakukan berbagai upaya dan langkah tanggap darurat.*
Baca juga: Bupati Sigi minta warga untuk tabah menerima cobaan dari Tuhan
Baca juga: Kapolda Sulteng-Danrem turun bantu korban banjir bandang SigI
Baca juga: Bupati Sigi langsung tinjau lokasi banjir bandang di Kulawi
Pewarta: Anas Masa
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019