Makassar, (ANTARA News) - Negara-negara Afrika dan Timur Tengah merupakan pasar potensial beberapa jenis komoditi dari Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan. Kepala Pusat Pengembangan Ekspor Pasar Afrika dan Timteng Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Radu Sembiring di Makassar, Kamis, mengatakan, mata dagangan yang saat ini menembus pasar Afrika dan Timteng antara lain, tekstil, mesin, sepatu dan mebel. Bahkan Indonesia juga telah mengekspor mobil pemadam kebakaran ke Sudan dan Tanzania, kemudian rencana mendatang ekspor ke kamboja, ujar Sembiring dan menanbahkan Indonersia juga saat ini masih mengekspor pompa air tangan ke Afrika. Menurut Sembiring, dari sekitar 8.000 calon pembeli dari mancanegara pada ekspo Perdagangan Indonersia (Trade Expo Indonesia-TEI) 21-25 Oktober 22008, sebagian diantaranya datang dari Timteng dan Afrika. Mengenai terjadinya krisis global yang terjadi saat ini, Sembiring yang juga Koordinator Humas TEI mengatakan, meski krisis global terjadi, namun minat Amerika terhadap sejumlah mata dagangan Indonesia tetap tinggi, terutama komoditi kakao. Sementara itu, Kepala bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel Hasan Mayadi mengatakan, Amerika adalah pasar potensial beberapa jenis mata dagangan unggulan dari Sulsel yang hingga saat ini tetap bertahan meski terjadi krisis global. Mata dagangan itu adalah biji kakao, kakao olahan, karet, ikan laut segar, kopi, udang segar, dan daging kepiting. Hasan mengaku jumlah mata dagangan ekspor Sulsel ke Amerika mengalami penurunan dari 30 menjadi 15 komditi pada 2008. Ekspor biji kakao menempati peringkat tertinggi mencapai 44,9 juta dolar AS, kakao butter 22,1 juta dolar AS, kemudian ikan segar 10,7 juta dolar AS dan kopi arabika 10,3 juta dolar AS. Sedang Total ekspor komoditi Sulsel ke Amerika pada 2007 mencapai 566.159 ton dengan nilai 2,9 miliar dolar AS, sedangkan nilai ekspor Sulsel ke negara itu hingga September 2008 mencapai 332.250 ton dengan nilai 1,3 miliar dolar AS. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008