Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak turun selama tiga hari sampai Kamis, terendah selama 13 bulan dan di bawah 73 dolar AS karena investor komoditas kembali dengan cepat keluar menarik dananya karena khawatir runtuhnya pertumbuhan permintaan karena perekonomian dunia menuju resesi. Memburuknya data perekonomian AS dan peringatan dari bank sentral AS waktu yang sulit belum usai untuk membuat Wall Steet masuk dalam hari terburuknya sejak pasar saham mengalami kejatuhan pada 1987, menepikan optimisme yang dibakar oleh langkah pemerintah untuk mencegah melelehnya keuangan. Indeks Nikkei Jepang tenggelam 9,55 persen pada awal perdagangan, demikian diwartakan Reuters. Minyak mentah di AS untuk pengiriman November turun 1,56 dolar AS atau sekitar 2 persen menjadi 72,98 dolar per barel pada 0154 GMT. Selama sepekan, kontrak untuk bulan depan merugi hampir tiga kali lipat dalam nilai, mengalami beberapa kali penurunan paling tajam sejak mulai diperdagangkan pada 1983. Minyak Brent di London turun 1,30 dolar menjadi 69,50 dolar. "Pasar minyak kini terkait erat dengan pasar saham. Setiap orang kini menggunakan pasar saham untuk mengukur kesehatan perekoenomian," kata Clarence Chu dari Hudson Capital Energy. Minyak mentah kini 50 persen lebih rendah dari harga tertinggi pada Juli yang mencapai 147 dolar dan kalangan analis menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan dunia setelah data yang mematikan yang muncul dari pembicaraan OPEC yang kemungkinan memangkas produksinya dan topan yang merusak operasi fasilitas penyulingan di kawasan Karibia. Permintaan bensin eceran di AS pekan lalu turun lebih dari 9 persen untuk kedua kalinya berturut-turut dibanding tahun sebelumnya karena lemahnya belanja konsumen, kata penasehat MasterCard. JP Morgan menurunkan perkiraan rata-rata harga minyak untuk 2009 menjadi 74,75 dolar per barel dan Organisasi Negar aPengekspor MInyak (OPEC) juga menurunkan perkiraan permintaan dunia untuk minyak mentah tahun depan dalam laporan bulanan terakhirnya. Organisasi itu akan menyelenggarakan pertemuan November di Vienna untuk menilai dampak krisis keuangan dunia terhadap pasar minyak, dengan pertumbuhan diperkiraan membungkam dukungan terhadap pasar setelah menyapu hampir seluruh pasar komoditas. Indkes Reuters-Jefferies CRB, Senin, anjlok 4,5 persen sampai ketitik paling rendah dalam tiga setengah tahun terakhir. "Sentimen masih memburuk. Saya fikir 70 dolar masih mendukung, namun jalan pasar terus menurun, kita hanya belum tahu," kata CHu. Data persediaan minyak sepekan AS yang dikeluarkan malam ini diperkirakanmenunjukkan bahwa cadangan minyak mentah kemungkinan naik untuk tiga pekan beruntun, bertambah 1,9 jutabarel, sedang persediaan minyak hasil olahan dan bensin juga naik karena melemahnya permintaan. Data itu akan diumumkan pada 15 GMT, telah sehari dari biasanya karena harai libur Colombus Day pada Senin. Sementara itu, topan Omar yang merusak kapal-kapal dari Venezuela pekan ini, menguat jadi badai kategori 2 Rabu dan menuju Puerto Riko dan sebelah utara kawasan Karibia, namun melintasi timur laut menuju teluk AS, menurut Pusat Badai Nasional. Unit pemroses minyak sebesar 500.000 barel per hari Hovensa di St. Croix, Virgin Islands, AS yang memasok bensin dan minyak pemanas dalam jumlah besar ke pantai timur AS, ditutup menjelang datangnya Omar, kata Hess Corp.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008