Baghdad, (ANTARA News) - Lima orang Irak tewas dan 12 orang lagi cedera ketika dua bom meledak di dekat pembangkit listrik di Baghdad, Rabu, kata beberapa saksi mata. Ledakan tersebut ditujukan ke pembangkit listrik di dekat beberapa sekolah dasar, termasuk satu sekolah yang melayani murid Muslim dan Kristen, kata beberapa saksi mata, demikian diwartakan DPA. Selama beberapa pekan belakangan, beberapa orang Kristen telah tewas di kota Mosul, Irak utara, dan ribuan orang telah meninggalkan kota tersebut setelah ancaman baru-baru ini yang memaksa mereka meninggalkan pekerjaan dan rumah mereka. Serangan itu terjadi bersamaan dengan unjuk-rasa besar kelompok Kristen yang memprotes penghapusan Pasal 50 dari peraturan pemilihan umum provinsi, yang disahkan oleh Dewan Presiden pekan lalu. Pasal tersebut telah menjamin hak perwakilan pemeluk Kristen di majelis lokal. Satu lagi warga sipil tewas dan seorang perempuan cedera dalam dua penembakan secara membabi-buta oleh personil polisi Irak di kota Mosul, ibukota Provinsi Nineveh di Irak utara. Satu sumber mengatakan kepada kantor berita Voices of Iraq (VOI) peremuan tersebut berada di dalam rumahnya ketika pecahan kaca mengenainya. Masih di Mosul, dua remaja laki-laki cedera oleh bom pinggir jalan di Provinsi Nineveh, Rabu, kata satu sumber polisi. Bom itu disembunyikan di dalam kotak karton dan meledak serta mengenai beberapa anak laki-laki yang berusia enam tahun yang sedang bermain di kabupaten At-Tahrir di sebelah timur Mosul, demikian laporan VOI. Mosul, 400 kilometer di sebelah utara Baghdad, tempat tinggal mayoritas pemeluk Sunni serta Kristen, Syiah dan Kurdi. Kota tersebut dipandang oleh pemerintah Irak dan AS sebagai salah satu dari sisa kubu Al-Qaeda di Irak.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008