London (ANTARA News) - Kunci bagi daya tarik Madonna ialah satu langkah di depan dalam permainan musik pop, tetapi keberhasilan dalam karir musik tak selalu sejalan dengan keharmonisan rumah tangga. Dan pesohor itu pada Rabu (15/10) mengumumkan ia dan sutradara film berbebangsaan Inggris, Guy Ritchie akan bercerai, delapan tahun setelah pernikahan mewah mereka di Skotlandia. Madonna sebelumnya menikah dengan aktor Sean Penn pada 1980-an. Sedikit orang berpendapat kemunduran pribadi sebagai penyebab perceraian Madonna. Pada Rabu dan Kamis, ia dijadwalkan tampil di Boston dalam lawatannya, sebelum melanjutkan kegiatan ke Kanada, demikian laporan kantor berita Inggris, Reuters. Pada usia 50 tahun, Madonna dikatakan penggemarnya bergerak dan bergoyang seperti orang berusia separuh usianya, bukti dari pelatihan keras yang menegaskan upayanya dan profesionalisme seorang perempuan yang muncul dari lingkungan sederhana di satu kota kecil di negara bagian AS, Michigan, yang mengukir ketenaran di panggung internasional dan kalangan atas. Namun bukan hanya stamina dan tekad kuat yang membawa penyanyi itu ke tempatnya sekarang. Barangkali, lebih dari semua itu adalah kemampuannya untuk menemukan kembali jatidirinya. Mulai dari rekaman video yang dikutuk oleh Vatikan sampai kepada "Mamma-Donna, ibu dua anak itu menuju altar pada 2000. Ia melakukan operasi muka lebih banyak dibandingkan dengan yang dilakukan David Bowie --dan selalu berada satu langkah di depan para pencelanya. Baru tahun lalu, ia kembali mengguncang industri musik, dengan meninggalkan perusahaan rekaman lamanya, Warner, dan bergabung dengan perusahaan konser Live Nation dalam kesepakatan jangka-panjang yang dilaporkan bernilai 120 juta dolar AS. Setelah mengantungi puluhan juta dolar AS, Madonna termasuk di antara pelaku utama musik yang bereaksi terhadap kenyataan bahwa lawatan menghasilkan lebih banyak uang dibandingkan rekaman. Setelah seperempat abad di puncak tangga musik pop, Madonna dan Ritchie (40) telah meraih kekayaan yang diduda bernilai 525 juta dolar AS, yang kebanyakan berasal dari Madonna. Karir Ritchie di dunia film telah meroket, yang dimulai melalui film "Lock, Stock and Two Smoking Barrels" pada 1998, dan diikuti oleh film lain yang mengukir popularitas "Snatch" dua tahun kemudian. Tetapi setelah itu, ia berjuang dan menyutradarai istrinya dalam "Swept Away" pada 2002, sebelum mengalami kegagalan lewat "Revolver". Namun tetap saja banyak studio telah menaruh kepercayaan pada kemampuan Ritchie, dan ia mengincar peluang besar untuk kembali dengan menampilkan "Sherlock Holmes", film beranggaran besar yang disesuaikan dengan karya Arthur Conan Doyle dengan menampilkan bintang Robert Downey Jr. Madonna, yang memiliki reputasi mampu menyesuaikan diri, juga telah berusaha berkarir di dunia film. Meskipun penampilannya di "Swept Away" dicemooh, ia meraih Golden Globe pada 1996 untuk film musikal "Evita". Tak mengejutkan bahwa Madonna memohon sutradara Alan Parker untuk memberi dia peran dalam satu film yang mengisahkan kehidupan perempuan pahlawan Argentina, Eva Peron. Dalam banyak hal, kemunculan Eva Peron dari kemiskinan menjadi istri presiden adalah cerminan hidup penyanyi pop itu. Kedua perempuan tersebut menelusuri jalan ketenaran dari bukan siapa-siapa. (*)
Copyright © ANTARA 2008