Singapura (ANTARA News) - Saham-saham Singapura turun 5,94 persen setelah pembukaan perdagangan Kamis, menyusul jatuhnya Wall Street, tempat saham-saham menderita penurunan terburuk dalam 21 tahun terakhir. Pada awal perdagangan, indeks saham unggulan Straits Times turun 122,27 poin pada 1.937,12. Saham-saham Wall Street jatuh tadi malam, di tengah tekanan kekhawatiran resesi AS dan ekonomi global, karena kepanikan penjualan kembali menimpa pasar-pasar global. Indeks Dow Jones Industrial Average meluncur 733,08 poin atau 7,87 persen menjadi ditutup pada 8.577,91 dalam poin penurunan satu hari terburuk sejak bulan lalu ketika mencatat rekor penurunan 777 poin dan persentase penurunan paling tajam sejak 1987. Dalam sebuah peristiwa penurunan yang brutal, indeks Standard & Poor`s jatuh 90,17 poin atau 9,03 persen menjadi 907,84. Indeks saham komposit teknologi Nasdaq berkurang 150,68 poin atau 8,47 persen menjadi 1.628,33 dalam sesi kejam lainnya untuk saham, meski ada upaya penyelamatan besar-besaran untuk sektor perbankan yang "sakit". "Pasar saham terkubur oleh kekhawatiran resesi," kata Al Goldman dari Wachovia Securities. "Hari ini berkembang kekhawatiran bahwa kemerosotan ekonomi akan beralih menjadi kontraksi yang signifikan karena kebekuan kredit bulan-bulan lalu mulai menunjukkan kenaikan dalam data," kata para analis Charles Schwab dalam catatan pasar terbarunya, seperti dikutip AFP. "Penjualan ritel turun lebih besar dari perkiraan, dan survei manufaktur mencatat penurunan besar. Perusahaan-perusahaan sensitif ekonomi memasuki masa kemunduran." Pasar-pasar utama dunia kembali berjatuhan, di London indeks FTSE 100 turun 7,16 persen sementara di Paris, indeks CAC 40, merosot 6,82 persen dan di Frankfurt, indeks DAX, turun 6,49 persen. (*)
Copyright © ANTARA 2008