Latihan tersebut dilakukan di ketinggian 4.000 meter dan berlangsung selama tujuh hari tujuh malam, dengan pasukan mendaki gunung, menyeberangi sungai es dan menggunakan 'drone' untuk menargetkan "penjahat" dengan senjata curian.
Video tersebut memperlihatkan pasukan mengepung sebuah gubuk tempat tersangka bersembunyi, kemudian mulai memberondong peluru ketika ia lari keluar.
Latihan tersebut bertujuan agar memungkinkan pasukan dapat melewati kondisi "rumit, liar dan asing," menurut CCTV.
China menyalahkan gerilyawan atas kerusuhan di Xinjiang dan melancarkan kampanye anti-teror di kawasan tesebut selama beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Lima juta muslim Uighur diperkirakan masih di kamp penampungan
Kelompok HAM dan orang-orang terasingkan menyebutkan kemarahan atas kontrol yang ketat terhadap agama dan budaya Muslim Uighur di Xinjiang lebih merupakan penyebab kerusuhan.
PBB dan kelompok HAM memperkirakan bahwa antara 1 juta hingga 2 juta orang, mayoritas etnis Muslim Uighur, ditahan di sejumlah kamp di bawah kampanye anti-teror.
China kerap membantah adanya penganiayaan terhadap Muslim Uighur dan mengklaim kamp tersebut memberikan pelatihan kejuruan. Pihaknya menggambarkan para tahanan sebagai siswa.
Pemerintah mengatakan tak ada serangan teror dalam tiga tahun terakhir dengan adanya langkah ketat ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: China penjarakan paling banyak jurnalis dibanding negara lain
Baca juga: Senat AS setujui RUU Uighur yang menuntut sanksi atas pejabat China
Baca juga: Lima juta muslim Uighur diperkirakan masih di kamp penampungan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019