Jambi (ANTARA News) - Tujuh ekor orangutan (Pongo pygmaeus) yang didatangkan dari Stasiun Karantina Orangutan Batumbelin Sibolangit, Sumatera Utara telah tiba di Jambi dua hari lalu dengan selamat dan sehat.
Ke tujuh orangutan itu kini masih dipantau kesehatannya di stasiun Reintroduksi Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi yang dikelola oleh "Frankfurt Zoological Society/FZS", kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, DR Didy Wurjanto di Jambi, Rabu.
Meski Stasiun Karantina Orangutan Sibolangit telah menyatakan kondisi kesehatan ke tujuh orangutan hasil sitaan dari peliharaan masyarakat setempat, namun setelah tiba di Jambi tidak langsung di lepas ke alam bebas, tapi harus memeriksa kembali dan memantau terus kondisi kesehatannya.
Orangutan itu juga sebelum dilepas juga dilatih agar bisa nantinya beradaptasi dan mampu mencari makan di TNBT.
Dengan kehadiran ke tujuh ekor satwa langka dari Sumut itu, berarti dalam dua tahun terakhir ini telah dilepas sebanyak 126 ekor orangutan di TNBT.
Namun berdasarkan catatan dan penelitian BKSDA Jambi orangutan itu kini tinggal sekitar 86 ekor, karena ada yang mati akibat sakit atau tidak bisa beradaptasi di TNBT.
"Itu biasa tidak semua orangutan yang dilepas ke alam bebas bisa selamat, sebab binatang itu selama ini terbiasa dipelihara manusia," ujarnya.
BKSDA Sumut menyatakan, ke tujuh orangutan itu setelah direhabilitasi dan observasi di Karantina orangutan Sibolangit dalam keadaan sehat dan bebas dari segala jenis penyakit, seperti TBC, hepatitis, dan typus.
Ke tujuh orangutan itu, satu betina dan enam jantan yang diberi nama Prince berusia 8 tahun, Kliwon (6 tahun), Afa (13 tahun), Joni (8 tahun), Pinki (6 tahun), Ronaldinho (7 tahun) dan Jhon (7 tahun).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008