Indonesia sudah menerapkan instrumen yang baik dalam memacu sektor swasta memberi kontribusi nyata terhadap upaya perubahan iklim
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah harus terus mendorong sektor swasta untuk melakukan kegiatan perusahaan secara lebih baik dan melampaui standar aturan yang ada (beyond compliance) dalam menanggulangi perubahan iklim.
"Indonesia sudah menerapkan instrumen yang baik dalam memacu sektor swasta memberi kontribusi nyata terhadap upaya perubahan iklim," kata Presiden Direktur Amman Mineral Nusa Tenggara, Rachmat Makkasau dalam siaran pers Amman Mineral yang diterima di Jakarta, Kamis.
Instrumen tersebut adalah sistem evaluasi Proper atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Beberapa kriteria penilaian dari Proper yang diterapkan di dunia industri khususnya tambang sejalan dengan upaya global dalam menghadapi perubahan iklim seperti
efisiensi energi, pengurangan emisi, pengendalian kerusakan lahan dan reklamasi,
Pemerintah menyambut positif kontribusi yang diberikan oleh sektor swasta.
Peningkatan kontribusi sektor swasta di Indonesia pada tahun 2019, jika dinilai sekitar 3,5 miliar dolar AS, kata Rachmat Makkasau saat menjadi pembicara pada Konferensi Perubahan Iklim, United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC/COP 25) di Madrid, Spanyol.
Konferensi yang yang berlangsung 2-13 Desember 2019 itu mengangkat tema Kontribusi Sektor Swasta dalam Menanggulangi Perubahan Iklim.
UNFCCC yang juga dikenal dengan COP 25 (Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim ke-25) tahun ini diselenggarakan di Madrid, Spanyol, atas kerjasama antara pemerintah Spanyol dan Chile.
COP 25 ini merupakan konferensi iklim terakhir untuk mempersiapkan pelaksanaan Kesepakatan Paris hasil COP 21 di Paris tahun 2015. Kesepakatan iklim yang telah diratifikasi oleh 195 negara disepakati mulai 2020 hingga 2030 dengan target menurunkan emisi gas rumah kaca untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat celcius.
Amman Mineral mengoperasikan tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Tambang Batu Hijau merupakan salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia.
Baca juga: Amman Mineral raih penghargaan bidang kepatuhan PNBP
Baca juga: Bangun smelter, Amman Mineral minta pemerintah beri insentif pajak
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019