Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution mendukung rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerbitkan obligasi daerah untuk membiayai pembangunan infrastruktur di wilayah ibukota. "Pemprov DKI ingin memperoleh dana untuk pembangunan dengan obligasi daerah, ini perlu disambut," kata Anwar, dalam jumpa pers bersama Gubernur DKI Fauzi Bowo usai dialog mengenai pengelolaan keuangan daerah di Jakarta, Rabu. Anwar menyebutkan, Jakarta sebagai ibukota negara masih jauh tertinggal dibandingkan dengan kota-kota serupa di negara lain, seperti Kuala Lumpur, Bangkok, Beijing, dan Singapura. "Masih banyak yang harus dibenahi, seperti masalah banjir, kemacetan lalu lintas, transportasi publik, dan infrastruktur lainnya," katanya. Ia menceritakan pengalaman pribadinya ketika mengundang rekan-rekannya dari luar negeri untuk berkunjung ke Jakarta, tetapi mereka menolak dengan alasan antara lain kemacetan lalu lintas dan kesulitan akomodasi. "Perlu berapa jam dari Soekarno-Hatta menuju pusat kota, mereka menolak datang ke sini karena alasan-alasan itu," katanya. Menurut Anwar, untuk dapat menerbitkan obligasi daerah memang laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) harus lepas dari "disclaimer". Selama masih "disclaimer" tidak akan ada yang mau beli obligasi daerah yang bersangkutan. "Untuk itulah kita mengadakan pertemuan semacam ini dengan tujuan yang mengarah kepada perbaikan LKPD," katanya. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengakui memang ada rencana Pemprov DKI Jakarta menerbitkan obligasi daerah untuk membiayai pembangunan berbagai infrastruktur di ibukota. "Kami memang mempunyai rencana, tapi tidak akan dilakukan dalam kondisi LKPD masih `disclaimer` dan kondisi pasar tidak baik, obligasi hanya akan diterbitkan ketika `rating` sudah membaik dan kondisi pasar juga baik," katanya. Gubernur tidak menyebutkan secara pasti kapan kondisi itu akan tercapai, namun segala persiapan dilakukan sejak awal. "Kami tidak jual obligasi sekarang atau besok, ada kriteria kapan akan kami terbitkan, yang penting kita siapkan segala sesuatunya sehingga nantinya terjual dan bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008