(ANTARA News) - Seorang pengusaha kebab "cuek" berjualan di kedainya meski ada satu mayat karyawan yang sudah membusuk.Sebagaimana dilaporkan BBC News, si pemilik toko menyiapkan makanan cepat saji, dari roti jala berisi isi irisan daging dan sayur itu, tanpa perduli satu mayat karyawannya sudah teronggok lama di sofa dekat dapur.Dalam pengadilan di kota Wolverhampton, Inggris, terungkap bahwa kasus itu muncul ketika polisi pada bulan Agustus memeriksa restoran Pappu Sweet Centre. Awalnya, polisi mendapat laporan tentang satu jenazah laki-laki di suatu kedai di Jalan Cannock. Menurut pengadilan, "saat tiba, polisi menemukan satu mayat laki-laki terbaring di sofa di bagian belakang dapur utama. Duduk di hadapannya adalah si pemilik yang sedang menyiapkan kebab."Pemilik usaha itu adalah Jaswinder Singh (45) dan kedainya diperintahkan langsung tutup begitu kasusnya terkuak. Berita BBC tidak menyebutkan identitas lebih rinci dari mayat tersebut maupun motif Singh membiarkan jenazah itu di sofa, kecuali mengutip pernyataan polisi yang tidak menemukan hal mencurigakan atas penyebab kematian karyawan tersebut.Hakim memutuskan untuk melarang Singh kembali berbisnis makanan. Terdakwa juga diharuskan membayar denda 4 ribu pounds.Pengadilan Wolverhampton menilai kejadian itu sebagai kasus kesehatan lingkungan yang paling parah. Ada banyak catatan pelanggaran aturan higienis yang terjadi di kedai Pappu Sweet Centre.Petugas pengawas kebersihan mulai mendatangi kedai itu pada bulan Oktober 2007. Pada kunjungan awal, mereka mencatat tikus-tikus yang berjatuhan. Ada pula bangkai tikus di balik panci yang belum lama diletakkan di dinding.Dalam catatan pengadilan, terungkap bahwa ruangan di sebelah dapur, penuh dengan lalat yang hinggap di makanan. Terdapat pula "bau menusuk hidung" dari daging yang sudah berair dan mengeluarkan darah serta dirubungi lalat. Di tempat itu, orang merokok dan meludah di lantai yang sangat kotor.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008