Tokyo, (ANTARA News) - Surplus neraca berjalan Jepang lebih dari setengah angka Agustus di banding setahun lalu, penurunan bulan keenam berturut-turut karena penurunan ekspor dan biaya impor energi yang tinggi, pemerintah mengatakan Rabu. Ekonomi terbesar Asia itu mencatat surplus 988,8 miliar yen (9,7 miliar dolar) dalam neraca berjalannya, turun 52,5 persen dibanding setahun sebelumnya, kementrian keuangan mengatakan, seperti diwartakan AFP. Angka tersebut sedikit memburuk dibanding ekspektasi pasar. Jepang mencatat defisit perdagangan sedikit membaik 236,0 miliar yen, kebalikan dari surplus setahun sebelumnya 876,2 miliar yen. Ekspor naik tipis hanya 0,9 persen menjadi 6,72 triliun yen sedangkan impornya naik 20,2 persen menjadi 6,96 triliun yen, didukung oleh kenaikan biaya energi. Secara historis, Jepang mencatat surplus terbesar dalam neraca berjalannya karena ekspor beberapa jenis barang seperti mobil, barang-barang elektronik dan lainnya menguat. Tetapi surplus tetap turun dalam beberapa bulan terakhir dikarenakan lemahnya permintaan terutama di negara Amerika Serikat dan tingginya biaya impor minyak. Kenaikan biaya bahan-bahan baku dan produka-produk energi telah mendorong inflasi Jepang naik tajam dalam satu dasawarsa, menambah kekhawatiran seputar tinjauan belanja konsumen sementara ekonomi doamestik tetap lemah. Ekonomi Jepang menderita penyusutan terburuknya dalam tujuh tahun dalam kuartal ke dua tahun ini dan di mana masih ada kekhawatiran bahwa saat ini dalam resesi.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008