Surabaya (ANTARA News) - Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad) Letjen TNI George Toisutta menjadi "bintang" pada upacara HUT ke-63 TNI di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Selasa. Jenderal berbintang tiga kelahiran Makassar, 1 Juni 1953 itu sempat istirahat beberapa saat setelah memimpin defile pasukan. Saat duduk di tenda tempat wartawan berkumpul itu, ia menjadi incaran warga sipil untuk foto bersama. Mantan Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1 Kostrad itu dengan senyum melayani permintaan foto bersama, termasuk sejumlah wartawan dan prajurit militer berpangkat sersan dan tamtama. Ia juga banyak menerima upacara selamat. Tidak hanya undangan laki-laki, sejumlah undangan perempuan juga tampak antusias untuk mengabadikan gambar bersama dengan mantan Pangdam Trikora dan Pangdam Siliwangi tersebut. Setelah itu, mantan Panglima Komando Operasi (Pangkoops) TNI di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) itu, kembali berdiri dan mengeluarkan pedangnya untuk memberikan laporan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi inspektur upacara. Setelah memberikan laporan, Presiden memuji jalannya upacara yang dipimpin George Toisutta. "Saya melihat defile maupun demonstrasi peralatan tempur telah berlangsung dengan baik," kata Presiden Yudhoyono. Pada upacara yang juga dihadiri Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono, Wapres Jusuf Kalla dan Ny. Mufidah Jusuf Kalla serta sejumlah pejabat itu, Pangkostrad betul-betul menunjukkan stamina yang prima memimpin hampir 10 ribu personel peserta upacara. Dipilihnya perwira tinggi bintang tiga untuk menjadi komandan upacara, menurut panitia, adalah untuk memberikan dukungan moral yang kuat bagi prajurit TNI lainnya. "Seorang perwira tinggi tidak hanya duduk di kursi, tapi juga mau ikut berpanas-panas dan berdiri lama bersama pasukannya. Selain itu, HUT kali ini kan bersamaan dengan 10 tahun reformasi TNI," kata Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful. (*)
Copyright © ANTARA 2008