Solo (ANTARA) -
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Tengah menyatakan Kota Solo siap menjadi tuan rumah berbagai penyelenggaraan "meeting, incentive, converence, and exhibition" (MICE) seiring dengan berbagai fasilitas yang dimiliki.
"Kami siap jadi tuan rumah baik untuk penyelenggaraan nasional maupun internasional," kata Wakil Ketua Asita Jateng sekaligus Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Indonesian Conggres and Convention Association (INCCA) Surakarta Daryono di Solo, Rabu.
Ia mengatakan saat ini Kota Solo sudah masuk dalam deretan destinasi potensial untuk wisata MICE, bahkan berada di posisi kedelapan tingkat nasional.
"Ini didukung oleh berbagai destinasi wisata alam yang ada di Soloraya, seperti Karanganyar dan Boyolali. Selain itu, juga didukung oleh adanya konektivitas antara Yogyakarta dan Semarang yang juga masuk dalam jajaran 10 besar potensi destinasi MICE," katanya.
Dari sisi fasilitas, dikatakannya, kawasan Joglosemar, yaitu Jogja, Solo, dan Semarang didukung dengan keberadaan tiga bandara internasional yang ada di masing-masing kota.
"Kami juga didukung oleh hotel dengan ribuan kamar, daya tarik wisata budaya, dan kuliner. Kami sudah petakan itu. Pada prinsipnya kami siap menerima event internasional yang dibawa oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," katanya.
Sementara itu, pihaknya juga mengapresiasi wacana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang akan membuat Deputi MICE dan Event.
"Yang pasti ini akan makin menambah peluang Indonesia, bahkan Solo untuk menjadi tuan rumah event internasional," katanya.
Ia mengakui sejauh ini Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan Filipina, Singapura, dan Malaysia. Padahal Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi MICE, termasuk Kota Solo.
"Menpar selalu katakan untuk 'spending time', 'spending money', 'premium tourism', itu kan MICE. Menteri juga menyampaikan tentang keunikan dan daya tarik budaya karakter. Solo memiliki itu semua," katanya.***1***
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019