Depok, (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mulai melakukan pembangunan jalan tembus Dewi Sartika dengan meratakan bangunan yang ada di sekitar daerah pembebasan lahan tersebut. Beberapa bangunan, Selasa siang terlihat mulai diratakan dengan tanah dengan alat-alat berat yang disediakan oleh para pekerja pembebasan lahan tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Herman Hidayat, di Depok, Selasa mengatakan realisasi pengadaan lahan untuk pembangunan jalan tembus diantara Jalan Dewi Sartika dengan Jalan Arif Rahman Hakim (ARH) di targetkan akan selesai pada akhir Oktober ini. Hingga saat ini, kata Herman, pihaknya telah berhasil membebaskan lahan milik warga sepanjang 400 meter. Untuk pengadaan lahan jalan tembus sepanjang 1.200 meter, pihaknya juga harus berkoordinasi dengan PT KAI. Pasalnya lahan sepanjang 800 meter sisanya merupakan lahan milik PT KAI. Hingga saat ini, lanjut Herman pembahasan mengenai lahan dengan PT KAI belum selesai, Herman berharap dalam waktu dekat sudah ada kesesuaian tentang rencana pembangunan jalan tembus tersebut. Nantinya, jika jalan tersebut selesai, seluruh angkutan kota yang melayani trayek di sisi barat Depok dengan jumlah lebih dari 1.000 unit, akan dialihkan ke jalan tembus tersebut. Jalan tembus tersebut juga diharapkan bisa mengurangi beban volume kendaraan di terminal Margonda Kota Depok, dan kemacetan di sekitar terminal tersebut. Sedikitnya sebanyak 1.400 angkutan kota (Angkot) yang melintas dari arah barat Kota Depok menuju Jalan Raya Margonda. Jika satu Angkot saja berputar hingga lima kali, maka dipastikan volume Angkot yang melintas sebanyak 7.000 angkot. "Ini yang menyebabkan kemacetan di pintu keluar terminal tersebut. Jalan tembus tersebut untuk khusus untuk angkot dan mobil barang," katanya. Sebanyak tujuh trayek Angkot yang melintasi bagian barat jalan tersebut, yaitu angkot D 07 (Terminal-Jembatan serong), D 03 (Terminal-Parung), D 04 (Terminal-Kukusan), S16 (Depok-Limo), 110 (Terminal Depok-Cinere), 105 (Terminal-Lebak Bulus), dan D 01 (Depok-Depok I Dalam).(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008