Jakarta (ANTARA) - Dalam uji B30 yang akan diterapkan menemukan hasil bahwa pergantian filter bahan bakar harus dilakukan lebih awal pada pemakaian pertama.

Keterangan tertulis yang diterima Antara, dari Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rabu, menyebutkan bahwa kendaraan baru atau yang sebelumnya tidak menggunakan biodiesel cenderung mengalami penggantian filter bahan bakar lebih cepat di awal penggunaan B30 karena efek blocking, namun sesudahnya kembali normal.

Oleh karena itu, usulan spesifikasi bahan bakar untuk B100, kadar monogliserida maksimum adalah 0,55 persen - massa dan kadar air maksimum adalah 350 ppm. Penggunaan B100 dil uar rekomendasi ini memerlukan pengujian tambahan.

Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) diharapkan memberikan informasi adanya penggantian filter bahan bakar yang lebih cepat pada kendaraan baru atau kendaraan yang belum pernah menggunakan bahan bakar campuran biodiesel.

Terkait pasokan, dalam kesempatan lain Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim menyampaikan bahwa produsen biodiesel Fatty Acid Methyl Esters (FAME) dalam negeri siap untuk memasok FAME guna mendukung program penggunaan Biodiesel 30 (B30) pada 2020 mendatang.

“Dari sisi kemampuan pasok industri, maka industri biodiesel FAME dalam negeri sangat siap untuk memasok FAME untuk kebutuhan program B30,” kata Abdul Rochim.

Baca juga: Kemenperin: Industri biodiesel domestik siap pasok FAME dukung B30

Baca juga: Implementasi B30, Aprobi sebut peningkatan serapan biodiesel 50 persen

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019