Penilaian diplomat dari "Negeri Pam Sam" atau AS tersebut saat bertemu dengan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr (HC) H Supian HK SH MH di ruang kerjanya di Banjarmasin, Rabu.
Diplomat dari Paman Sam itu menunjuk contoh pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak Tahun 2019, ujar politikus senior Partai Golkar yang memasuki periode kedua sebagai anggota DPRD Kalsel yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu.
Contoh lain, di AS hanya ada dua partai politik (Parpol), sementara Indonesia (termasuk Kalsel terdapat banyak parpol, kutip wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
"Pemilu serentak 2019 cukup rumit, karena memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI dan DPD, serta anggota DPRD tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Tetapi semua itu berjalan lancar," lanjutnya mengutip pernyataan Perwakilan Kedubes AS tersebut.
Baca juga: Ketua MPR: Pemilu serentak bukti demokrasi Indonesia maju
Dalam pertemuan dengan diplomat dari Paman Sam tersebut, Supian HK menerangkan, keanggotaan DPRD Kalsel hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yaitu sebanyak 55 orang berasal dari sembilan parpol, serta sejumlah alat kelengkapan dewan (AKD).
Ke 55 anggota DPRD Kalsel 2019 - 2024 itu dari Partai Golkar 12 orang, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) masing-masing delapan orang.
Kemudian Partai Amanat Nasional (PAN) enam orang, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masing-masing lima, NasDem empat, PPP dan Demokrat masing-masing tiga, serta Hanura satu orang.
Baca juga: Bali terima penghargaan indeks demokrasi tertinggi kedua di Indonesia
Baca juga: Kemenko Polhukam: Indeks Demokrasi RI 2018 alami peningkatan
Pewarta: Sukarli/Syamsuddin Hasan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019