London (ANTARA News) - Seorang prajurit Inggris menjadi mata-mata untuk Iran setelah ia marah karena promosinya diabaikan dan apa yang dianggapnya sebagai diskriminasi rasial, demikian terungkap dalam sidang pengadilan, Senin. Kopral Daniel James (45) menghubungi pejabat-pejabat Iran di Kabil ketika ia bekerja sebagai seorang penterjemah untuk Jendral David Richards, perwira tinggi Inggris yang menjadi panglima pasukan NATO di Afghanistan, kata jaksa di pengadilan Old Bailey, demikian Reuters.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008