Jakarta, (ANTARA News) - Program pembelian kembali (buy back) saham BUMN yang dianjurkan pemerintah dapat meredam tekanan jual perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,70 persen, Senin. IHSG ditutup naik 10,204 poin menjadi 1.461,873 dan indeks LQ45 terangkat 3,065 poin atau 1,08 persen ke posisi 287,301. Analis Riset PT BNI Securities Muhammad Alfatih, kepada ANTARA di Jakarta, mengatakan, pemerintah yang mendorong program "buy back" menjadi sentimen positif pasar. "Beberapa imbauan pemerintah tentang rencana `buy back` dan imbauan masyarakat tidak panik telah menenangkan pasar, sehingga indeks BEI kembali menguat," katanya. Menurut dia, sentimen tersebut telah membuat investor asing kembali ke pasar. "Sebelumnya mereka (asing) keluar secara besar-besaran, saat ini tampaknya mulai kembali ke pasar," tambahnya. Fatih juga melihat penerapan otoritas bursa tentang "auto rejection" sebesar 10 persen juga menjadi pertimbangan pelaku pasar untuk kembali pasar. Selain itu, lanjutnya, kenaikan indeks ini juga dipengaruhi oleh beberapa bursa regional yang kembali menguat, seperti indeks Hang Seng di bursa Hongkong yang naik 1.515,29 poin (10,24 persen) ke posisi 16.312,16 dan indeks Straits Times di bursa Singapura terangkat 143,09 poin (7,34 persen) ke level 2.091,41. "Namun sentimen krisis global ini belum berakhir, sehingga sewaktu-waktu kembali menjadi ancaman. Dengan naiknya indeks saat ini paling tidak menjadi momentum kebangkitan kembali," harapnya. Pada perdagangan Senin ini pergerakan isaham di BEI masih didominasi yang turun sebanyak 97 dibanding yang naik 72, 35 tidak berubah harganya dan 255 tidak aktif diperdagangkan. Kenaikan indeks didorong naiknya Telkom Rp150 menjadi Rp6.600, Gas Negara terangkat Rp150 ke posisi Rp1.740, Antam melangkah Rp100 ke level Rp1.150, Timah menambah Rp60 ke harga Rp1.200, Indosat melangkah Rp375 ke Rp4.325 dan Tambang Batubara Bukit Asam melambung Rp500 menjadi Rp5.750. Volume perdagangan di pasar reguler mencapai 2,678 miliar saham dengan nilai Rp3,168 triliun dari 73.098 kali transaksi. Posisi investor asing masih "net sell" (posisi jual bersih), dimana investor jual sebanyak 8,725 miliar saham (Rp5,106 triliun) dibanding posisi beli sebanyak 8,547 miliar saham (Rp4,825 triliun).(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008