Jakarta, (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyiapkan dana maksimal Rp450 miliar untuk program pembelian kembali (buy back) saham di pasar modal. "Dana untuk buy back Rp450 miliar dialokasikan dari pos laba ditahan (retain earning) tahun lalu," kata Dirut PGN Hendi P Santoso, usai mengikuti acara silaturahmi dengan sejumlah direksi dan komisaris BUMN, di Jakarta, Senin. Program buy back merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menahan penurunan harga pada perdagangan di bursa saham. Menurut Hendi, dana yang diperoleh benar-benar dari internal kas setelah dikurangi biaya operasional, biaya investasi, dan modal kerja. "Jadi tidak akan menganggu kinerja operasional perusahaan," ujarnya. Sesuai ketentuan baru "buy back" Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan memperlonggar aturan "buy back" seperti jumlah saham yang dapat dibeli kembali dari sedianya hanya 10 persen, kini menjadi maksimal 20 persen. Selain itu, pelaksanaan "buyback" juga dapat dilakukan tanpa harus melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS). Menurut Hendi, jumlah saham PGN yang beredar di pasar saat ini mencapai 22 miliar lembar saham. "Sebanyak 45 persen di antaranya beredar di bursa saham. Ini yang akan di-buy back", tegasnya. Meski begitu ia tidak menyebutkan kapan tepatnya PGN mengeksekusi program "buyback" tersebut. Ia hanya menjelaskan, perseroan menunjuk Bahana Sekuritas sebagai broker buy back. Sementara itu Dirut Jasa Marga Frans Sunito juga mengatakan siap "buy back" dengan menyiapkan dana Rp300 miliar. "Maksimal Rp300 miliar, dari internal kas perusahaan," kata Frans. Ia berharap buy back yang dilakukan secara hampir bersamaan dapat mendorong kenaikan harga saham. "Saat ini harga saham Jasa Marga sudah di bawah nilai buku (book value). Sudah turun hingga 50 persen, jadi saatnya untuk membeli kembali," katanya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008