Denpasar (ANTARA) - Kementerian Perdagangan terus berupaya menjaga kestabilan harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di berbagai daerah menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, salah satunya di Bali.
Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Lasminingsih di sela rapat koordinasi daerah (Rakorda) di Denpasar, Selasa, mengatakan pihaknya menjelang perayaan hari besar keagamaan dan tahun baru terus memantau kebutuhan pokok agar stabil.
"Lebih dari dua tahun terakhir ini pemerintah berhasil menjaga harga dan pasokan barang kebutuhan pokok tetap stabil menjelang peringatan hari besar keagamaan nasional (HBKN). Kementerian Perdagangan berkomitmen melanjutkan kesuksesan tersebut dengan melakukan upaya-upaya antisipasi dengan berkoordinasi dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait di daerah," ujar Lasminingsih.
Baca juga: Kemendag jaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok
Dalam rangka pemantauan harga barang kebutuhan pokok di pasar, Lasminingsih beserta rombongan melakukan peninjauan ke Pasar Nyanggelan dan Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali. Dari hasil pemantauan, diketahui harga dan pasokan di kedua pasar tersebut stabil dan terkendali.
Berdasarkan hasil pemantauan per 9 Desember 2019, harga beras medium Rp10.000 per kilogram (kg), gula pasir Rp13.000/kg, daging sapi Rp100.000/kg, daging ayam ras Rp35.000/kg, telur ayam ras Rp24.000/kg, bawang merah Rp25.000-Rp30.000/kg, dan bawang putih Rp25.000/kg.
"Hasil pantauan kami hari ini menunjukkan harga bahan kebutuhan pokok relatif stabil dan cenderung turun. Kondisi harga-harga tersebut diprediksi akan tetap stabil hingga akhir tahun mengingat distribusi pasokan bahan tersebut terpantau lancar," ujarnya.
Selain meninjau di pasar rakyat, Lasminingsih juga meninjau pasokan bahan pokok di gudang Bulog Sempidi Kabupaten Badung, Bali. Lasminingsih menjelaskan pasokan beras di gudang Bulog tersebut aman. Secara keseluruhan, pasokan beras tercatat sebanyak 10.964 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Mendag sebut bawang merah alami kenaikan
Sedangkan, dari hasil pemantauan di ritel modern, ketersediaan bahan pokok tersebut di ritel modern Bali dipastikan aman dan harga stabil. Seperti beras, minyak goreng kemasan sederhana, gula pasir, dan daging beku dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam kunjungan kali ini, Lasminingsih turut meninjau pasokan daging ayam di rumah potong unggas PT Ciomas Adisatwa. Dari hasil pemantauan ini, diketahui pasokan serta ketersediaan daging ayam terkendali dan mencukupi.
Sementara itu, pada Rakorda, Lasminingsih menyampaikan pentingnya koordinasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Setelah mengidentifikasi pasokan bahan pokok di lapangan, melalui Rakorda ini dikoordinasikan langkah-langkah yang perlu dilakukan pihak terkait dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru.
"Untuk menjaga inflasi bahan makanan pada tingkat yang stabil, beberapa komoditas bahan pokok atau bapok yang perlu diantisipasi pasokannya antara lain yaitu daging ayam, bawang merah, telur ayam ras, dan gula. Kami mengimbau Pemerintah Daerah memantau dan melaporkan keamanan dan kelancaran distribusi bapok dan jumlah stok bapok, yang dimiliki pedagang di pasar pantauan," ucapnya.
Baca juga: Kemendag temukan harga kebutuhan mulai naik di Pasar Kiaracondong
Lasminingsih melanjutkan, hal itu perlu dilakukan guna mengetahui perkiraan kebutuhan stok bahan pokok harian di pasar-pasar tersebut dan segera melaporkan jika ada gejolak harga ataupun hambatan distribusi.
Rakorda ini merupakan salah satu implementasi amanat Rapat Koordinasi Nasional Ketersediaan Bahan Pokok di Jawa Timur pada 4 Oktober 2019. Pada kesempatan tersebut, Menteri Perdagangan telah memberikan arahan untuk segera melakukan langkah antisipasi menjelang Natal 2019 Tahun Baru 2020, mewaspadai tantangan terkait kondisi kekeringan ekstrim, dan menjaga kelancaran pasokan ke masyarakat dan keterjangkauan harga di pasar.
Serangkaian pantauan ke pasar rakyat dan Rakorda ini dijadwalkan berlangsung di 15 daerah pantauan pada minggu ke-2 November hingga minggu ke-2 Desember 2019. Daerah pantauan utama yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat sebagai daerah yang mayoritas masyarakatnya merayakan Natal.
Sementara itu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Bali diprediksi berpotensi memberikan andil inflasi cukup tinggi. Selanjutnya, Tim Penetrasi Pasar akan terjun ke-82 kabupaten/kota pantauan untuk mengawal pasokan bahan pokok pada 16-20 Desember 2019. Pada kegiatan itu, Tim Penetrasi Pasar akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Satgas Pangan Daerah.
"Kami ingin agar seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat dapat merayakan Natal dan tahun baru dengan tenang tanpa mengkhawatirkan adanya gejolak harga bapok di pasar," kata Lasminingsih.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019